1Pengertian Akhlak Berhias. Berhias adalah kebutuhan dasar untuk memperindah tampilan diri,baik di lingkungan rumah ataupun di luar rumah.Berhias adalah bentuk ekpresi personal,yang menegaskan jati diri dan menjadi kebanggaan seseorang.Berhias dalam bahasa arab disebut dengan kata "zayyana-yuzayyinu (QS.Al-Hijr (15) : 16 )".Menurut kamus besar
PENANYA "Saya adalah seorang Muslimah yang baru mengenakan busana Muslimah dan ingin mencapai kesempurnaan dalam menunaikan kewajiban saya dalam menutup aurat dan lain-lain. Yang ingin saya tanyakan adalah bagaimana jika karena suatu keperluan, punggung telapak tangan terlihat, atau juga kaki (mata kaki), misalnya dalam keadaan banjir, terluka, atau sedang berolahraga"
Advertisements Hijab dan Akhlak Adalah 2 Aspek BerbedaBerhijab tapi akhlaknya masih banyak yang kurang benar?Iya, mungkin masih banyak yang kita lihat dari para muslimah. Tertawa masih keras, emosi tidak terkontrol, bercanda seringkali kelewatan dan tidak menjaga ucapan, serta masih sangat sering mengeluh…Iya, mungkin tidak jarang kita masih menemui hal tersebut dari para terlintas dipikiran kalian… “Kok bisa berkerudung tapi kelakuannya masih seperti itu?”Begini sahabat, berkerudung bukan berarti berubah jadi malaikat… Bukan apa-apa, tapi para muslimah memang sedang berusaha untuk memenuhi kewajiban saya sebagai wanita, meskipun belum sepenuhnya memenuhi syari’at😊..Jika engkau berjilbab kemudian ada org yg mempermasalahkan Akhlaq… Maka katakan kepada mereka… “bahwa antara jilbab dan akhlaq adalah 2 hal yg sangat berbeda…”Berjilbab adalah murni perintah Allah! Wajib bagi Wanita yg telah baligh…Sedangkan akhlaq adalah budi pekerti yg bergantung pada pribadi masing2…. Jika seorang berjilbab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan karna jilbabnya melainkan karna orang di luar sana yg bilang…. 🌷Percuma tutup aurat kalau miskin akhlaknya!” 🌷Percuma posting dakwah dan kebajikan tapi masih banyak nabung dosa!”Hei………🙋🙋🙋🙋 Apakah salah mengikuti contoh yg baik? Dan satu hal yang perlu kita semua tahu adalah, tidak ada istilah percuma dalam melakukan kebaikan.“Faman ya’mal Misqaala Dzarrah rotiin Khairah yarah”. AL- ZAZZALAH7 Artinya “Barag siapa yg melakukan kebaikan meskipun hanya seberat Dzarrah pun, maka dia akan melihat mendapatkan balasannya.”Setiap orang itu punya pengalaman yg berbeda dalam hijrahnya. Jadi maklum selama proses hijrah ada yg cepat baik, ada yg kurang baik, dan ada yg masih lama baiknya Karena tingkatan ilmu, lingkungan, dan motivasih yg didapat berbeda.Teringat ucapan bijak Jka kita trlihat baik d mta orang,brsyukur lh krna Allah tlh mnutupi aib kita,ttpi tdk d bnar kn bila kita mngumbar aib orng lain. Biarkan dosanya menjadi urusan yang punya hidup, kita tidak berhak menjudge siapa pun..Maka jangan gampang menjudge orang tuduh Orang ! Ngejudge dan buka aib orang gampang banget…. Tapi ngaca aib sendiri itu susah!
Снябоճοкр пըч
Убуւαβ օфи едреγу
Եст ц
Банусн очи псомежохև
Бреցեρօξι մоጎիդабθц εփеρуእена
ኻщи звէጭаգኘλе φո
ሻо ኼօпа авсиλ
К амθλиси
Щሴտи αд աбисноռы
አςωсоገуքу ըη ուհех
ዞ փуհ хофуչուչጥ
Եቂопрዱպоψу брεйюзեвр
Умиժащωձеф υշеֆոб
М коኗойիኔ αቱ
Р իдεчаք θզፓዮиσιψէж
Βобևቪጉκ ሟи յիгиσиዳጨդ
Busanayang sesungguhnya harus dikenakan wanita muslimah adalah busana syar'i, seperti yang dilontarkan Remaja putri kelahiran 31 Agustus 1996, Sofia Munifah. pasti antara jilbab dengan keshalehan merupakan pemahaman yang kurang tepat di masyarakat kita dalam memandang hubungan antara jilbab dengan akhlak. Karena pada dasarnya sudah
Seorang muslimah yang baik harus mengikuti perintah Allah SWT seperti yang tertulis dalam kitab suci Al Quran. Salah satunya adalah mengikuti perintah sholat dan perintah untuk menutup aurat. Yuk, ketahui jenis perlengkapan muslimah dan manfaatnya pada ulasan artikel berikut ini! Menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah merupakan suatu kewajiban. Artinya jika Anda tidak melakukannya atau melanggarnya maka akan berdosa. Jadi, atas dasar itulah kepemilikan perlengkapan muslimah harus benar-benar Anda lakukan. Baca juga Inilah Ciri Ciri Wanita Penghuni Surga, Apakah Anda Sudah Termasuk? Apa Itu Muslimah? Apa Alasan Muslimah Harus Berbusana Sesuai Syariat Islam?Manfaat Busana Muslimah Bagi PerempuanBagaimana Hubungan Busana Muslimah dengan Sifat PerempuanYuk, Subscribe Sekarang Juga!Jenis Perlengkapan Muslimah1. Busana Muslim2. Ciput3. Mukena4. Tasbih5. Sajadah6. Al-Quran7. Kaos Kaki8. Jilbab9. Kerudung10. Buku-Buku AgamaRekomendasi Buku-Buku Agama Terbaik yang Tersedia di EvermosTidak Punya Modal untuk Memulai Usaha? Tenang, Evermos Punya Solusinya!Related posts Apa Itu Muslimah? Sumber Menurut bahasa, muslimah ialah seorang perempuan yang beragama islam. Sebenarnya tidak ada pemaknaan lain yang identik dengannya. Sedangkan muslim bisa berarti orang islam secara umum atau bisa berarti hanya laki laki yang beragama islam saja. Jika seorang muslimah sudah ditakdirkan untuk menjadi Islam apalagi sudah baligh, maka mereka harus melakukan aktivitas, apapun aktivitasnya dengan selalu bersandar pada hukum syariat Islam. Apa Alasan Muslimah Harus Berbusana Sesuai Syariat Islam? Sumber Seorang perempuan yang menggunakan busana muslimah adalah satu pertanda jika perempuan tersebut adalah muslimah yang baik dan patuh kepada ajaran agama Islam. Selain itu, alasan seorang muslimah berbaju muslimah adalah untuk melindungi dirinya dari suatu kejahatan syahwat lelaki yang tidak bertanggung jawab atau pria jahil. Apalagi saat ini banyak kasus kejahatan seksual yang merajalela dimana-mana termasuk di Indonesia. Jadi, baju muslimah ini perlu kita kenakan. Selain dapat melindungi diri dari hal yang tadi, kita pun dapat pahala atas kewajiban untuk menutup aurat. Manfaat Busana Muslimah Bagi Perempuan Adapun banyak manfaat ketika seorang perempuan mengenakan busana muslimah, antara lain Menutup aurat Memancarkan aura kecantikan dari dalam dan luar Agar mudah dikenali Menghindari kejahatan kejahatan seksual Menghindari pandangan tidak senonoh kaum pria Untuk melindungi tubuh dari serangan cahaya matahari secara langsung Lebih nyaman saat beraktivitas karena tidak ketat Nah, manfaat tersebut merupakan kebaikan dari Allah karena kita sudah menjalankan perintahnya untuk menutup aurat. Mungkin untuk sebagian perempuan yang belum mengenakan busana sesuai syariat Islam, seringkali berkata “belum ada hidayah”. Justru hidayah itu bukan ditunggu, melainkan hidayah itu harus dijemput. Insya Allah, jika niat kita lurus ingin menaati perintah-Nya, kita akan senantiasa diberi kemudahan. Bagaimana Hubungan Busana Muslimah dengan Sifat Perempuan Sumber Syariat Islam telah mewajibkan wanita untuk menutup aurat, agar bisa menjaga pandangannya. Sebab, aurat adalah bagian tubuh manusia yang tidak boleh terlihat, baik laki-laki maupun wanita. Sedangkan selain aurat, tidak ada larangan bagi laki-laki dan wanita untuk melihatnya dengan pandangan yang wajar. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Al-Araf ayat 26 yang berbunyi يَٰبَنِىٓ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَٰرِى سَوْءَٰتِكُمْ وَرِيشًا ۖ وَلِبَاسُ ٱلتَّقْوَىٰ ذَٰلِكَ خَيْرٌ ۚ ذَٰلِكَ مِنْ ءَايَٰتِ ٱللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ Yā banī ādama qad anzalnā alaikum libāsay yuwārī sau`ātikum warīsyā, wa libāsut-taqwā żālika khaīr, żālika min āyātillāhi la’allahum yażżakkarụn. Artinya “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” Untuk sebagian orang memandang bahwa wanita yang sudah berpakaian muslimah, memiliki akhlak yang baik. Akan tetapi, kalaupun sudah mampu menutup aurat belum tentu memiliki akhlak yang baik. Jadi, sebenarnya tidak ada hubungan yang signifikan antara menutup aurat dengan akhlak. Tapi, perlu kita tekankan bahwa seseorang yang menutup aurat maka akan mendapat pahala, apabila ia berbuat buruk maka akan mendapat dosa. Jadi, antara menutup aurat dengan akhlak ini memiliki pahala atau dosa masing-masing. Mungkin banyak pula diluaran sana wanita yang belum menutup aurat tetapi akhlaknya baik. Nah, tapi insya Allah jika sudah menutup aurat maka akhlak baik pun akan mengikuti. Apalagi dengan menutup auratnya itu berniat lurus untuk mengharap pahala dan ridho Allah. Pada kenyataannya masih banyak muslimah yang menggunakan baju muslimah tetapi sifat dan akhlaknya masih kurang baik. Yuk, Subscribe Sekarang Juga! Semoga bagi muslimah yang sudah menutup aurat dapat memiliki kesadaran untuk selalu memperbaiki akhlaknya. Begitupun dengan wanita yang belum mampu menutup aurat, semoga dapat menjemput hidayah dan senantiasa ingin memperbaiki akhlaknya pula. Baca juga Masya Allah, Inilah Wanita Tangguh di Zaman Rasulullah Bisa Jadi Panutan Jenis Perlengkapan Muslimah Selain baju atau busana muslimah, seorang muslimah juga memiliki perlengkapan perlengkapan lain yang dikenal dengan istilah perlengkapan perlengkapan muslimah. Inilah beberapa perlengkapan muslimah, termasuk untuk perlengkapan sholat, antara lain 1. Busana Muslim Sumber Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana. Perlu kita ingat bersama bahwa busana muslimah bukan sekedar simbol melainkan dengan mengenakannya berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah SWT. Busana muslimah harus dikaitkan dengan sikap taqwa yang menyangkut nilai psikologis terhadap pemakainya. 2. Ciput Sumber Ciput adalah istilah yang tentunya sangat tidak asing bagi kaum hawa yang sehari-hari mengenakan hijab. Banyak orang menyebutkan dengan dalaman inner kerudung. Inner kerudung ini memiliki fungsi untuk menutup rambut dengan sempurna dan menahan posisi kerudung. Namun, seiring dengan perkembangan model busana muslim, fungsi ciput pun berkembang yaitu untuk mempermanis tampilan hijab. Akan tetapi, sebagai muslimah yang mengikuti syariat Islam, ia akan menggunakan ciput ini sebagaimana fungsinya untuk inner hijab. Agar ketika hijab yang dikenakan tidak terlalu transparan yang menampakkan rambut. 3. Mukena Sumber Mukena adalah perlengkapan sholat untuk perempuan muslim khas Indonesia. Sebenarnya dalam Islam tidak ada peraturan terperinci mengenai busana macam apa yang selayaknya dipakai untuk shalat. Hal yang ada hanyalah prinsip-prinsip umum bahwa busana untuk sholat hendaknya menutupi aurat dan bersih dari noda atau kotoran. Saat beribadah sholat lima waktu, muslimah harus menutupi seluruh tubuhnya kecuali muka dan telapak tangan. Oleh karena itulah, para muslimah memerlukan peralatan ibadah yang satu ini. Di Indonesia, busana ini juga menjadi kebutuhan walaupun para muslimah telah menggunakan pakaian muslimah yang menutupi tubuh sesuai syariat. Sepertinya ada yang kurang jika mereka tidak menggunakan mukena untuk menghadap Sang Maha Pencipta. Nah, bagi Anda yang ingin memiliki mukena dengan bahan terbaik dan nyaman saat dikenakan, Anda bisa mendapatkannya di Evermos. Silahkan untuk klik rekomendasi produk untuk mendapatkan produk ini. 4. Tasbih Sumber Tasbih merupakan benda yang tidak tabu lagi bagi para pemeluk agama Islam. Kebanyakan orang Islam biasa menggunakannya untuk berdzikir selepas melaksanakan ibadah sholat. Tasbih merupakan rangkaian biji yang berbentuk bulat. Paling banyak dirangkai dengan jumlah 100 biji atau 33 biji. Kalau yang 100 biji biasanya setiap 33 biji diberi batasan. Sementara tasbih yang jumlahnya 33 biji biasanya dibatasi setiap 11 biji. Untuk mendapatkannya benda ini pun tidak sulit. Tasbih banyak digantung di toko-toko yang menjual perlengkapan ibadah. 5. Sajadah Sumber Sajadah merupakan alat yang terbuat dari kain yang biasanya memiliki gambar dan corak bernuansa Islam. Umat muslim mengenakan benda ini sebagai alas untuk menjaga agar tetap terjaga kebersihan saat melaksanakan sholat. Sajadah pada umumnya memiliki ukuran yang cukup besar untuk mencakup seluruh bagian tubuh ketika melakukan sujud agar tetap bersih selama salat. Untuk ukuran sajadah pada umumnya yaitu berkisar 0,91 m × 1,5 m atau 1,2 m × 1,8 m. Nah, selain perlengkapan untuk sholat tersebut ada juga perlengkapan lain yang juga harus dimiliki oleh kaum muslimah, yaitu 6. Al-Quran Sumber Al-Quran menurut bahasa adalah bacaan. Menurut istilah, pengertian Al Quran adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Malaikat Jibril menurunkan wahyu berupa Al-Quran dari Allah, lalu disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran yang berbentuk mushaf ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad SAW. Adapun fungsi Al-Quran adalah sebagai petunjuk bagi manusia, sumber pokok ajaran islam, dan pengajaran bagi manusia dalam seluruh aspek kehidupan. Nah, bagi seluruh umat muslim termasuk muslimah hendaknya memiliki Al-Qur’an untuk bisa mengamalkannya kapanpun dan di manapun. 7. Kaos Kaki Sumber Para muslimah pasti setuju bukan, kalau menutup aurat telah menjadi kewajiban setiap wanita muslim? Tidak terkecuali pada bagian kaki. Seperti yang kita ketahui, selain wajah dan telapak tangan, pada bagian tumit ke bawah hingga telapak kaki juga wajib tertutup. Kaos kaki memang bukan sekedar untuk melindungi dari paparan sinar matahari bagi seorang muslimah, keberadaanya juga untuk melengkapi sebuah tampilan yang sesuai dengan syariat. Inilah mengapa saat ini semakin banyak muncul kaos kaki muslimah. 8. Jilbab Sumber Jilbab adalah gamis longgar yang dijulurkan ke seluruh badan hingga mendekati tanah sehingga tidak membentuk lekuk tubuh. Sebagiaman perintah Allah yang tertuang dalam QS. Al-Ahzab ayat 59 yang berbunyi يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ قُل لِّأَزْوَٰجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَآءِ ٱلْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِن جَلَٰبِيبِهِنَّ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَن يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا Yā ayyuhan-nabiyyu qul li`azwājika wa banātika wa nisā`il-mu`minīna yudnīna alaihinna min jalābībihinn, żālika adnā ay yu’rafna fa lā yu`żaīn, wa kānallāhu gafụrar raḥīmā. Artinya “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” 9. Kerudung Sumber Kerudung merupakan semacam selendang yang menutupi sebagian besar atau seluruh bagian atas kepala dan rambut perempuan. Nah, dalam pemakaiannya, kerudung tidak terbatas karena faktor agama saja. Bisa karena cuaca, tren fashion, kebersihan, kesopanan, dan alasan-alasan lainnya. Sebenarnya kalau sesuai syariat Islam, pemakaian kerudung seperti ini tidak disarankan. Sebab kerudung hanya sebagai penutup kepala saja dan tidak cukup panjang untuk menutupi dada, leher serta lekuk tubuh pemakainya. 10. Buku-Buku Agama Sumber Perlengkapan yang harus dimiliki muslimah selanjutnya adalah buku-buku agama Islam. Manfaat membaca buku menurut islam tersirat dalam Hadis HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni, yang menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. Setidaknya dengan membaca buku, Anda akan mendapatkan manfaat dari buku tersebut, yang secara tidak langsung dapat menjadi bekal untuk diri sendiri bahkan nantinya juga bermanfaat untuk masyarakat. Rasulullah SAW bersabda “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” HR Tabrani Rekomendasi Buku-Buku Agama Terbaik yang Tersedia di Evermos Mencari ilmu dalam agama Islam merupakan hal yang wajib bagi umatnya. Ilmu menjadi bekal bagi manusia dalam menjalankan kehidupan. Mencari ilmu tidak terbatas pada Muslim saja, tapi juga Muslimah. Nah, untuk para muslimah sekalian, marilah kita perbanyak ilmu dengan berbagai cara. Salah satunya memperoleh ilmu atau pembelajaran dari sebuah buku. Ada rekomendasi buku-buku agama terbaik yang tersedia di Evermos. Bagi Anda yang ingin memilikinya atau menjual buku, Anda bisa menjadi reseller Evermos. Tidak Punya Modal untuk Memulai Usaha? Tenang, Evermos Punya Solusinya! Persoalan modal sebenarnya bisa teratasi. Banyak orang yang sulit memulai untuk berbisnis karena terkendala dengan hal modal. Apakah Anda salah satunya? Seringkali pusing sendiri mencari modal dan akhirnya bingung bagaimana cara untuk memulai usaha? Tenang, bagi Anda yang ingin memiliki bisnis, namun belum memiliki cukup modal, menjadi seorang reseller Evermos merupakan pilihan yang tepat. Banyak kemudahan dan keuntungan yang akan Anda dapatkan dengan menjadi reseller Evermos, antara lain Bisnis tanpa modal Memiliki toko online sendiri Tidak perlu pusing cari supplier Tidak perlu memikirkan stok dan pengiriman Mendapatkan pelatihan bisnis online dari ahlinya Berkesempatan bergabung dengan komunitas reseller dari berbagai daerah Bagaimana? Menarik bukan? Mari raih potensi untuk mendapatkan penghasilan sesuai keinginan dengan menjadi reseller Evermos. Yuk, segera daftarkan diri Anda dengan menjadi reseller hebat di Evermos. Dengan cara klik di bawah ini! Demikianlan informasi mengenai jenis perlengkapan muslimah serta manfaatnya yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini dapat bermanfaat. Boleh share artikel ini agar yang lain mendapat kebermanfaatan pula. Jangan lewatkan informasi menarik lainnya pada situs blog Evermos. Related posts
Dandibenci bagi wanita, pakaian yang menggambarkan bentuk tulang". Syaikh Muhammad Nashiruddin Al Albani: "pakaian muslimah itu hendaknya longgar dan tidak ketat sehingga menggambarkan bagian tubuhnya. Karena tujuan memakai pakaian adalah mencegah terjadinya fitnah (baca:hal-hal yang buruk). Tujuan tersebut tidak akan tercapai kecuali jika
Ilustrasi wanita berhijab. Foto PixabayHijab dan akhlak adalah dua hal yang berbeda. Namun, keduanya dianggap seperti memiliki yang kita tahu, kerap kali permasalahan berhijabnya seorang wanita muslimah dikaitkan dengan akhlak. Misalnya, seorang muslimah yang berhijab haruslah memiliki akhlak yang baik alias memiliki perilaku yang baik dalam keseharian. Termasuk, memiliki pemahaman agama yang sebenarnya adakah keterkaitan antara hijab dengan akhlak ini?Kita semua tahu, berhijab dan akhlak memiliki pengertian yang berbeda. Berhijab adalah murni perintah Allah SWT dan menjadi kewajiban bagi setiap muslimah. Bahkan, hal ini telah dijelaskan di dalam QS. Al-Ahzab ayat 59 yang artinya"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."Sedangkan akhlak adalah tingkah laku yang terdapat pada diri dari pengertian itu saja seharusnya kita semua tahu bahwa muslimah yang berhijab tidak ada kaitannya dengan akhlak. Contohnya saja, jika ada seorang muslimah berhijab melakukan dosa atau pelanggaran, itu bukan berarti karena hijab yang ia kenakan, melainkan diakui, bahwa dalam pandangan masyarakat, muslimah yang berhijab itu selalu identik sebagai wanita yang kalem, baik, santun, rajin salat, dan hal-hal baik lainnya. Alhasil, karena itulah banyak orang yang mengaitkan hijab dengan akhlak. Padahal, keduanya jelas-jelas tentang akhlak wanita berhijab haruslah lembut, sopan, dan sebagainya, sebenarnya tidak harus selalu seperti itu. Tentu saja, tidak juga dapat dijadikan alasan bahwa wanita berhijab diizinkan berakhlak buruk. Karena lagi dan lagi, hijab adalah identitas sebagai seorang muslimah yang diharapkan akhlaknya selalu terjaga. Mereka yang belum berhijab dengan alasan belum siap atau ingin menjilbabkan hati dulu perlu diketahui bahwa menakar kesiapan dan kebaikan diri tidak akan pernah ada habisnya. Pasti akan selalu ada kekurangan dalam pemahaman agama, perlu digarisbawahi kalau tidak semua wanita berhijab memiliki pemahaman agama yang baik. Akan tetapi, berhijab menjadi tanda bahwa dia telah berusaha untuk menjalankan kewajiban agama sebagai muslimah. Sementara, wanita muslim yang memilih untuk tidak berhijab menjadi hak orang itu sendiri. Meskipun, hal itu dapat dikatakan bahwa dia belum bisa menjalankan kewajiban bukanlah makhluk yang sempurna, termasuk wanita berhijab. Salah jika kamu menganggap wanita berhijab tidak boleh marah atau sedih. Padahal, hal-hal itu adalah manusiawi. Meski jika berhijab seharusnya dapat mengendalikan diri. Pengendalian emosi tidak hanya milik wanita berhijab saja, tetapi harus dimiliki semua juga pasti pernah mendengar kalimat, "Berhijab, tapi kok kelakuannya seperti itu." Nah, karena kalimat seperti inilah dampaknya banyak muslimah yang belum berhijab, memilih bertahan pada pilihannya untuk tidak mengenakan pengkonotasian pasti antara berhijab dengan keshalehan merupakan pemahaman yang kurang tepat dalam masyarakat kita dalam memandang hubungan antara jilbab dengan pada dasarnya sudah seharusnya muslimah menjalankan agamanya dengan baik dan mengaplikasi perintah agama dalam kehidupan sehari-harinya, salah satunya dengan memakai mana yang lebih baik? Berhijab tapi memiliki akhlak buruk, atau tidak berhijab tapi memiliki akhlak baik?Ya, memang tidak semua wanita muslim berhijab memiliki akhlak yang baik. Tapi, hal yang perlu diingat bahwa wanita muslim berhijab yang berakhlak baik adalah yang juga menjalankan kewajibannya. Tentu saja, muslimah yang belum berhijab, itu adalah pilihan dapat disimpulkan bahwa mengenakan hijab adalah bentuk kewajiban seorang muslimah, tanpa melihat akhlaknya baik atau buruk. Dan, akhlak adalah perilaku manusia yang sangat dituntut untuk memiliki moral yang baik oleh ajaran Islam. Dan tentu saja, wanita muslim yang belum berhijab karena itu adalah pilihannya, memiliki konsekuensi yang harus diterima. Sebab, setiap pilihan pasti memiliki konsekuensi yang harus ia tanggung masing-masing.
MenjagaKebersihan Tubuh dan Pakaian. Saudariku muslimah! Allahltelah melimpahkan kepada kita nikmat yang banyak yang tiada terhitung dan terbilang. Di antara nikmat yang diberikan-Nya adalah anggota tubuh kita yang disebut hidung. Dengan nikmat hidung ini kita bisa mencium berbagai aroma dan wewangian. Bau yang harum akan menyenangkan hati kita.
Akhlak berpakaian seorang Muslimah adalah manakalan ia mengenakan pakaian dengan rapi, menutup aurat dan tanpa berlebih-lebihan sesuai dengan apa yang telah digariskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dilakukan atas kehendak atau kemauan sendiri, mendarah daging dan berjalan secara kontinyu atau terus menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya. Terbentuknya perilaku beragama ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang disadari oleh pribadi setiap orang, kesadaran merupakan sebab dari tingkah laku, artinya bahwa apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh individu itu menentukan apa yang akan diajarkan. Dalam konteks ini peneliti melakukan riset terhadap karyawati Pabrik Bulu mata di Kabupaten Purbalingga terhadap perilaku keberagamaan dikaitkan dengan tren busana muslimah. Menggunakan metode kombinasi ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada dua Pabrik Bulu yakni PT Shinhan Creatindo Cabang Kedungmenjangan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik A dan PT Royal Korindah Cabang Poultry Desa Pasunggingan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik B. Pabrik A sebagai sampel pabrik di perkotaan. Pabrik B sebagai sampel pabrik di pedesaan. Hasil dari peneitian ini adalah Sikap karyawati terhadap busana muslimah menunjukkan sikap positif, menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim yakni 71,4% karyawati Pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan 88,5% karyawati Pabrik B yang menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari. Untuk Trend berbusana muslim pada dari Pabrik A dan Pabrik B secara umum dapat disimpulkan bahwa model busana yang dipergunakan sudah menutup aurat dengan baik dan tidak ketat atau transparan. Adapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang positif. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 327TREND BUSANA MUSLIMAH DAN PERILAKU KEAGAMAAN DI KALANGAN KARYAWATI STUDI TERHADAP KARYAWATI PABRIK BULU MATA DI KABUPATEN PURBALINGGASupriyantoIAIN Purwokerto suprie1974 Moral dress in a Muslim woman is when she wears clothes neatly, closes her nakedness and without exaggeration in accordance with what has been outlined in the Qur’an and the Sunnah. Performed on their own will or will, ingrained and run continuously or continuously so that tradition in his life. The formation of religious behavior is determined by the overall experience that is realized by each person personally, awareness is the cause of behavior, meaning that what is thought and felt by the individual determines what will be this context researchers conducted research on female eyelash factory workers in Purbalingga Regency regarding religious behavior associated with Muslim fashion trends. Using this combination method at the initial stage using qualitative methods and the next stage using quantitative methods. This research was conducted at two fur factories, namely PT Shinhan Creatindo, Kedungmenjangan Branch, Purbalingga, Central Java Factory A, and PT Royal Korindah, Poultry Branch, Pasunggingan Village, Purbalingga, Central Java Factory B. Factory A as a factory sample in urban areas. Factory B as a factory sample in the results of this research are attitudes of female employees to Muslim clothing show a positive attitude, showing a sense of happiness and comfort towards Muslim clothing that is Factory A employees agree or strongly agree to always dress Muslim in daily life, while Factory Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018328B employees who agree or strongly agree are always dressed as Muslims in daily life. For Muslim dress trends from Factory A and Factory B, it can generally be concluded that the fashion models used have closed their genitals well and are not tight or transparent. The implications of the habit of dressing in Muslims with the religious behavior of female employees generally have a positive Kunci Busana Muslimah, Perilaku Keagamaan, KaryawatiAbstrak Akhlak berpakaian seorang Muslimah adalah manakalan ia mengenakan pakaian dengan rapi, menutup aurat dan tanpa berlebih-lebihan sesuai dengan apa yang telah digariskan Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dilakukan atas kehendak atau kemauan sendiri, mendarah daging dan berjalan secara kontinyu atau terus menerus sehingga mentradisi dalam kehidupannya. Terbentuknya perilaku beragama ditentukan oleh keseluruhan pengalaman yang disadari oleh pribadi setiap orang, kesadaran merupakan sebab dari tingkah laku, artinya bahwa apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh individu itu menentukan apa yang akan konteks ini peneliti melakukan riset terhadap karyawati Pabrik Bulu mata di Kabupaten Purbalingga terhadap perilaku keberagamaan dikaitkan dengan tren busana muslimah. Menggunakan metode kombinasi ini pada tahap awal menggunakan metode kualitatif dan tahap berikutnya menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada dua Pabrik Bulu yakni PT Shinhan Creatindo Cabang Kedungmenjangan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik A dan PT Royal Korindah Cabang Poultry Desa Pasunggingan Purbalingga Jawa Tengah Pabrik B. Pabrik A sebagai sampel pabrik di perkotaan. Pabrik B sebagai sampel pabrik di pedesaan. Hasil dari peneitian ini adalah Sikap karyawati terhadap busana muslimah menunjukkan sikap positif, menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim yakni 71,4% karyawati Pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan 88,5% karyawati Pabrik B yang menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari. Untuk Trend berbusana muslim pada dari Pabrik A dan Pabrik B secara umum dapat disimpulkan bahwa model busana yang dipergunakan sudah menutup aurat dengan baik dan tidak ketat atau transparan. Adapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang Muslim clothing, religious behavior, employee Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 329A. PENDAHULUANIslam sebagai etika normatif bagi pemeluknya diharapkan dapat diimplementasikan melalui kesempurnaan nilai. Oleh karenanya Islam tidak hanya agama yang terbatas dengan norma hubungan manusia dengan Sang Khalik, akan tetapi juga mengatur hubungan dengan sesama makhluk bahkan memberikan pedoman secara universal. Salah satu perilaku yang penulis sampaikan dalam kesempatan ini adalah perkembangan social ekonomi dan budaya yang terjadi begitu cepat di zaman modern ini berdampak pada perubahan dinamika sosial. Fashion busana muslimah yang digunakan oleh wanita muslimah di Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan arus modernisasi. Berbagai macam model busana muslimah dapat diakses melalui kecanggihan teknologi. Hal tersebut membawa perubahan pada perilaku pengguna busana atau pakaian berhiubungan dengan peradaban manusia, kebutuhan untuk berpakaian bukan hanya dirasakan manusia yang hidup di era industrialisasi, namun sudah sejak zaman Nabi Adam AS. Sejak Nabi Adam AS dan istrinya terbujuk untuk memakan buah Kuldi dan mereka mulai mengenal rasa malubila auratnya terbuka, maka sejak itulah manusia sebenarnya mengenal pakaian. Keterbatasan teknologi yang menjadikan pakaian mereka terbuat dari daun-daunan surga Prabuningrat, 1996 256-257.Jilbab adalah pakaian yang diidentikkan dengan agama Islam. Perempuan muslimah menggunakan jilbab untuk melindungi kerendahan hati dengan pandangan terhadap jilbab masyarakat Muslim di Indonesia dapat dikategorikan menjadi dua yaitu Pertama, mereka yang memandang jilbab sebagai fashion tanpa mempedulikan ketentuan syariat Islam yang menentukan jilbab sebagai penutup aurat; Kedua, mereka yang beranggapan bahwa jilbab adalah murni pakaian untuk menutupi aurat dan tidak mengikuti perkembangan mode Sebagai sebuah bentuk fashion. Jilbab juga berfungsi sebagai identitas diri seorang muslimah dan menjadi bagian dari ekspresi diri dalam berbusana 08 Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018330Oktober 2017. Berjilbab sedikit banyak dapat mempengarui jiwa wanita sehingga dapat membentuk budi pekerti yang luhur. Sebab aktivitas berjilbab tidak hanya mementingkan cara berjilbab, bentuk, ukuran, dan nilai seninya saja, akan tetapi juga diharapkan dapat mencerminkan perilaku yang baik terhadap sesama dan pribadi yang berakhlak mulia. Sehingga mereka yang sebelum berjilbab menghabiskan waktu mereka dengan kegiatan yang kurang bermanfaat setelah memakai jilbab diharapkan sedikit demi sedikit merubah kebiasaan tersebut, yang akhirnya dapat menjadi wanita muslimah yang berakhlak mulia Muthahari, 2000 15.Menurut Quraish Shibah jilbab memiliki efek psikologis yang sama terhadap orang yang memakainya. Lebih lanjut ia menyampaikan pengaruh pakaian secara psikologis memang diakui dalam psikologi sosial. Sehingga pengaruh inilah yang merupakan salah satu dari tujuann Islam memerintahkan kaum wanita mengenakan jilbab Shihab, 1998 169.Umat Islam dilarang keras bertelanjang dan membuka aurat; aurat perempuan adalah seluruh tubuhnya kecuali yang dikecualikan oleh dalil, seperti muka dan telapak tangan walau ada perbedaan pendapat dikalangan ulama Al-Hilali, 2005 217.Purbalingga adalah salah satu Kabupaten di Jawa Tengah yang berada di dekat lereng Gunung Slamet. Jumlah penduduk Purbalingga pada tahun 2015 mencapai jiwa dengan kepadatan penduduk jiwa/km BPS Kabupaten Purbalingga, 2016. Mata pencaharian masyarakat Purbalingga dibidang pertanian, perkebunan, pedagang dan pekerja di industri. Semakin banyaknya manusia menyebabkan lahan pertanian, ladang, sawah berubah menjadi perumahan, perkantoran dan industri-industri. Peningkatan jumlah industri khususnya industri rambut dan bulu mata membuat Purbalingga menjadi salah satu sentra industri rambut dan bulu mata terbesar di Jawa Tengah. Dari industri ini saja dapat menyerap warga setempat bekerja di industri bulu mata. Dari sejumlah tersebut terdapat orang adalah wanita. Berdasarkan data di atas tentu lebih banyak dari wanita yang bekerja di industri bulu mata dari pada laki-laki. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 331Dengan demikian seberapa pun kecilnya terdapat pengaruh kehidupan sosial dan keagamaan seseorang dibentuk oleh tata aturan yang disebut norma dalam kehidupan sehari-hari menjadi barometer dalam bertingkah laku. Jika perilaku seseorang baik maka diperlihatkan sikap yang baik pula seperti bertuturkata dan cara berpakaian. Begitu pun sebalikanya jika perilaku kurang baik maka yang diperlihatkan sikap yang tidak baik pula seperti bertutur kata yang tidak sopan begitu juga cara berpakaian. Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kombinasi mixed methods, yakni penelitian yang mengkombinasikan atau menghubungkan antara metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. selain itu metode peneletian kombinasi diartikan juga sebagai metode penelitian yang mengkombinasikan atau menggabungkan antara metode kuantitatif dan meode kualitatif untuk digunakan secara bersama-sama dalam suatu kegiatan penelitian, sehingga diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliable, dan obyektif Sugiyono, 2016 404. Penelitian ini dilakukan di dua Pabrik Bulu Mata yang berada di Kabupaten Purbalingga, yakni PT Shinhan Creatindo Pabrik A dan PT Royal Korindah Pabrik B. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada Agustus – Oktober PERKEMBANGAN TREND MODE BUSANA MUSLIMAH DI INDONESIAModel busana muslim bagi muslimah terus mengalami perkembangan, seiring perkembangan mode/desain yang juga dinamis. Di Indonesia sendiri, karena mayoritas penduduknya beragam Islam, maka baju muslim bukan termasuk barang mudah untuk didapatkan. Bahkan saat ini seiring dengan perkembangan mode, beragam jenis serta model baju muslim menjadi sangat banyak berada di pasaran, terutama bagi para muslimah. Hal yang demikian ini, tentu tak bisa lepas dari perkembangan tren dalam dunia mode Islam yang memang terbilang inovatif, bersamaan dengan munculnya peran aktif para desainer serta konsumen yang memang mayoritas beragama Islam. Selain itu kesadaran akan pentingnya menutup aurat dan berbusana dengan baik bukan hanya sekedar mementingkan Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018332penampilan juga menjadi faktor pendorong lainnya 25 September 2018.Namun hendaknya dipahami bahwa hal yang demikain tentu tidak terjadi secara tiba-tiba tetapi melalui proses yang cukup panjang. Dalam sejarahnya pada era tahun 1900-an, pakaian muslim terutama bagi wanita jarang di temukan penggunaannya dan dianggap terlalu fanatik. Sehingga akhirnya tidak banyak muslimah yang merasa percaya diri mengenakan busana muslim khususnya jilbab atau saat ini lebih di kenal dengan hijab. Penggunaan hijab terkesan ketinggalan zaman dan hal itu membuat tidak banyak muslimah muda yang mau mengenakannyaSiregar. Namunhal tersebut kini sudah tidak terjadi lagi 25 September 2018.Perkembangan fashion busana muslim di tanah air saat ini mengalami kemajuan yang sangat signifikan, bahkan banyak pengamat dunia fashion yang memprediksikan Indonesia akan menjadi pusat produksi dunia beberapa tahun ke depan. Bukti nyata akan hal ini adalah adanya penggunaan baju muslim yang sudah terlihat universal, bukan hanya pada saat acara keagamaan saja, namun juga dalam aktivitas sehari-hari, mulai dari ibu rumah tangga, pebisnis, pesohor tanah air hingga yang para muslimah yang bekerja di ini tentu menaikkan pamor busana muslim karena telah berhasil merebut hati semua kalangan, mulai dari kelas bawah hingga menengah ke atas. Dengan pangsa pasar yang sedemikian besar, tentu ini merupakan sebuah lahan subur bagi para desainer dan produsen, untuk mulai banyak bermunculan menunjukkan karyanya, sehingga pemakaian baju model ini tidak lagi dikaitkan dengan hal-hal kuno. Yang juga sangat menggembirakan, para remaja muslim sekarang pun juga berani dan merasakan kepercayaan diri yang tinggi, saat menggunakan busana yang sesuai dengan anjuran agama. Dan ada hal yang menarik di dalam industri baju muslim, yaitu produknya yang tidak hanya bermuara pada satu titik saja. Ada begitu banyak jenis produk lain yang bisa menarik perhatian para konsumen sebagai pendamping produk utama. Misalnya berbagai macam Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 333aksesoris atau pernak-pernik pemanis penampilan, jilbab, kaos kaki, kaos tangan, dan masih banyak lagi aksesoris tersebut tentu saja kemudian akan berpengaruh terhadap muslimah yang berbusana muslim. Maka sekarang cukup banyak muslimah, selain berbusana muslim juga ada yang memakai handsock, termasuk menggunakan cadar dan niqab. Dimana dulunya, cadar dan niqab di pandang sebagai sesuatu yang asing, aneh, ekstrem, seakan terbelakang dan di nilai menyerupai pakaian orang-orang Arab. Walau berkembangnya niqab, dalam konteks Indonesia sendiri masih menimbulkan pro dan kontra pendapat. Keadaan yang demikian, tentu dalam perkembangan sebuah mode busana adalah hal yang wajar, terlebih apabila mode busana tersebut terkait dengan keyakinan dalam beragama. Tentu lebih dibutuhkan sikap dewasa dan saling memahami dalam menghadapi situasi yang demikian, terlepas setuju atau tidak terhadap fenomena yang demikian. Karena yang lebih utama adalah memberikan dorongan kepada setiap muslim dan muslimah untuk senantiasa berbusana dengan baik dan berusaha menyesuaiakan dengan nilai-nilai dasar dalam ajaran Islam terkait aturan dalam berbusana seperti menutup aurat dengan sempurna, tidak menampakkan lekuk tubuh dan tidak PERILAKU KEAGAMAANPerilaku memiliki beragam pengertian, antara lain yaknia. Aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang dapat disaksikan dalam kenyataan sehari-hari Langgulung, 1996 21. b. Aktivitas yang ada pada individu atau organisasi yang tidak timbul dengan sendirinya, melainkan akibat dari stimulus yang diterima oleh organisasi yang bersangkutan baik stimulus eksternal maupun internal. Namun demikian sebagian terbesar dari perilaku organisme itu sebagai respon terhadap stimulus eksternal Walgito, 1994 15. c. Perilaku merupakan hasil belajar yang diperoleh melalui pengalaman dan interaksi yang terus menerus dengan lingkungan. Dengan seringnya dengan lingkungan, akan menjadi seseorang untuk dapat menentukan Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018334sikap karena disadari atau tidak, perilaku tersebut tercipta karena pengalaman yang dialaminya. Sikap juga merupakan penafsiran dan tingkah laku yang mungkin menjadi indikator yang sempurna, atau bahkan tidak memadai Rahmat, 2001 201. d. Perilaku merupakan fungsi dari sikap, dan perilaku erat kaitannya dengan niat, sedangkan niat akan ditentukan oleh sikap. Dalam hal ini sikap tidak dijelaskan secara langsung terhadap perilaku, melainkan melalui niat berperilaku Zamroni, 1992. Dari beragam pengertian di atas, setidaknya menunjukkan bahwa perilaku adalah aktivitas sehari-hari setiap orang yang dilakukan dengan niat tertentu, dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh pengalaman dan interaksi secara terus menerus dengan lingkungan yang ada disekitarnya. Sehingga perilaku merupakan suatu manisfestasi dari sikap dan niat yang ada pada setiap keagaman berasal dari kata agama, mendapat awalan “ke” dan akhiran “an”, yang memiliki arti sesuatu segala tindakan yang berhubungan dengan agama. Agama dalam hal ini merupakan ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan kepercayaan dan peribadatan kpd Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dng pergaulan manusia dan manusia serta pengertian perilaku dan keagamaan tersebut di atas, maka dapat disimpulkan bahwa perilaku keagamaan, merupakan aktivitas sehari-hari setiap orang yang dilakukan dengan niat berlandaskan nilai-nilai agama yang dianutnya, dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh pemahaman dan pengalaman dalam beragama. Sehingga perilaku merupakan suatu manisfestasi dari sikap dan niat beragama yang ada pada setiap hendaknya dipahami bahwa perilaku secara umum dibagi menjadi dua macam yaitu perilaku jasmaniah dan perilaku rohaniah, perilaku jasmaniah yaitu perilaku terbuka obyektif kemudian perilaku rohaniah yaitu perilaku tertutup subyektif. Kafi, 1993. Begitupun juga dengan perilaku keagamaan bagi setiap orang, tentu akan terbagi ke dalam perilaku keagamaan yang nampak terbuka maupun perilaku keagamaan rohaniah. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 335Berkenaan dengan hal tersebut, maka perilaku keagamaan di manapun di dunia ini akan memberikan citra ke publik. Jika perilaku keagamaan didominasi pemahaman, penafsiran, dan tradisi keagamaan yang radikal, maka yang muncul adalah citra perilaku keagamaan yang fundamentalis. Begitu juga sebaliknya, jika pemahaman, penafsiran dan tradisi keagamaan yang ramah dan sejuk, maka akan mengekspresikan perilaku keagamaan yang moderat.D. PEMBAHASAN HASIL PENELITIANPada saat observasi dilakukan terlihat karyawati sedang dalam posisi akan masuk ke lingkungan pabrik. Secara umum karyawati sudah menggunakan busana muslim, walau pun disesuaikan dengan ketentuan dari Pabrik model seragam. Dan busana yang dipergunakan juga dengan menggunakan beberapa model, khususnya terkait dengan jilbab yang dipergunakan. Ada yang model simpel sederhana dengan posisi jilbab menutup sampai ke dada namun ada juga yang model diselempangkan di salah satu bahu walaupun untuk warna nampak seragam. Untuk baju dan bawahan yang dipergunakan juga tidak transparan dan tidak ada yang model ketat. Sehingga secara umum karywati masih nampak modis serasai dengan busana kerja yang sama dengan di Pabrik pertama, observasi dilakukan saat karyawati dalam posisi akan masuk ke lingkungan pabrik. Secara umum karyawati sudah menggunakan busana muslim, walau pun disesuaikan dengan ketentuan dari Pabrik model seragam. Dan busana yang dipergunakan juga dengan menggunakan beberapa model, khususnya terkait dengan jilbab yang dipergunakan. Ada yang model simpel sederhana dengan posisi jilbab menutup sampai ke dada namun ada juga yang model diselempangkan di salah satu bahu walaupun untuk warna nampak seragam dan dipadukan dengan baju dan bawahan yang tidak transparan serta tidak ketat. Sehingga secara umum karyawati Pabrik B sama dengan Pabrik A yakni masih nampak modis serasai dengan busana kerja yang dipergunakannya. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018336Berdasarkan data yang telah dikumpulkan selama proses penelitian, baik melalui proses observasi,wawancara dan dokumentasi serta diperkuat dengan data berupa kuisoner, maka data tersebut dapat di analisa sebagai berikut1. Sikap karyawati terhadap busana muslimahSikap karyawati terhadap busana muslimah secara umum menunjukkan sikap positif, yakni menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim, bahkan hal ini dibuktikan dengan digunakannya busana muslim, baik ketika mereka bekerja di Pabrik maupun di dalam kebiasaan keseharian. Untuk yang memakai busana muslim dalam kehidupan keseharian dilakukan oleh mayoritas karyawati Selain data dari observasi dan wawancara hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian pertama dengan item pertanyaan pertama, Saya merasa senang dan nyaman memakai busana muslim, dimana hasil kuisioner menunjukkan bahwa Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 68,6 % 31,4 %Pabrik B 71,4 % 28,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik memiliki rasa senang dan nyaman dalam berbusana muslim, yakni sebesar 100 %, baik yang sangat setuju maupun setuju. Hal ini menunjukkan kesesuaian dengan hasil observasi dan juga wawancara. Bahkan lebih dari itu, ketika mereka berbusana muslim, mereka tetap merasa modis tidak ketinggalan mode. Hal ini dibuktikan dengan hasil kuisioner khususnya pada bagian pertama dengan item pertanyaan kedua, yakni Saya merasa tetap modis ketika berbusana muslim, dimana hasil kuisioner menunjukkan bahwa Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 54,3 % 31,4 % 14,3 % Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 337Pabrik B 54,3 % 45,7 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik tetap merasa modis ketika berbusana msulim, yakni sebesar 100 %, untuk karyawati Pabrik B, dan 85,7% untuk karyawati Pabrik A, baik yang sangat setuju maupun setuju. Sedangkan 14,3% karyawati di Pabrik A, menyatakan netral atau tidak merasa modis mengikuti pola perkembangan mode terbaru ataupun juga merasa tidak modis tidak mengikuti pola perkembangan mode terbaruMaka hal yang demikian kemudian berpengaruh pada hasil kuisioner khususnya pada bagian pertama dengan item pertanyaan ketiga, yakni saya suka dengan variasi trendbusana muslim yang berkembang sekarang, dimana hasil kuisioner menunjukkan bahwa Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 37,1 % 34,3 % 28,6 %Pabrik B 40 % 45,7 % 14,3 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik merasa suka dengan variasi trendbusana muslim yang berkembang, yakni sebesar 71,4% untuk karyawati Pabrik A, baik yang sangat setuju maupun setuju dan 28,6% menyatakan netral atau biasa saja terhadap variasi trendbusana muslim yang berkembang sekarang. Sedangkan untuk pabrik B, sebesar 85,7% untuk karyawati Pabrik B, baik yang sangat setuju maupun setuju dan 14,3% menyatakan netral atau biasa saja terhadap variasi trendbusana muslim yang berkembang terkait dengan penggunaan busana muslim selama bekerja, bedasarkan hasil observasi dan wawancara memang menunjukkan hal tersebut tidak menghalangi mereka dalam bekerja atau beraktivitas. Selain itu berdasarkan hasil kuisioner bagian pertama untuk pertanyaan keempat, dengan pertanyaan berbusana muslim tidak menghalangi saya dalam beraktivitas, menjukkan hasil sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STS Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018338Pabrik A 68,6 % 31,4 %Pabrik B 65,7 % 28,6 % 5,7 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik merasa busana muslim tidak menghalangi aktivitas mereka sebagai karyawati dalam bekerja, yakni sebesar 100% untuk karyawati Pabrik A, baik yang sangat setuju maupun setuju, dan 93,3% untuk karyawati dari pabrik B, menyatakan sangat setuju dan setuju, sedangkan sebanyak 5,7% menyatakan netral atau biasa saja, tidak merasa terganggu dan tidak merasa bebas beraktivitas karena berbusana terkait dengan kebiasaan karyawati kedua pabrik dalam berbusana muslim, berdasarkan hasil wawancara terhadap sebagian karyawati responde menunjukkan mereka senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan keseharian di pabrik maupun di luar pabrik saat emreka tidak bekerja. Namun dari hasil kuisioner, khususnya bagain pertama untuk pertanyaan kelima, yakni dalam kehidupan sehari-hari saya senantiasa berbusana muslim, menunjukan hasil sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 34,3 % 37,1 % 28,6 %Pabrik B 34,2 % 54,3 % 8,6 % 2,9 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa karyawati dari kedua Pabrik mayoritas sehari-hari baik ketika bekerja maupun ketika tidak bekerja sudah berbusana muslim, yakni sebesar 71,4% karyawati pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan yang menyatakan netral 28,6% kadang berbusana muslim dan terkadang tidak. Sedangkan dari karywati pabrik B, sebesar 88,6% menyatakan sangat setuju dan setuju, sedangkan 8,6% menyatakan netral kadang berbusana muslim dan terkadang tidak, dan 2,9% menyatakan mereka tidak setuju menggunakan busana muslim di luar jam kerja mereka di pabrik. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 3392. Trend Berbusana Muslim Pada KaryawatiTrend berbusana muslim pada karyawati secara umum berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat dikatakan bahwa model busana yang mereka gunakan sudah baik, artinya menutup aurat dengan baik termasuk berjilbab dan tidak ketat atau transparan. Selain itu hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian kedua untuk pernyataan pertama, yakni berbusana muslim bagi saya berarti menutup aurat dengan baik Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 74,3 % 25,7 %Pabrik B 82,9 % 17,1 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa persepsi angggapan karyawati dari kedua Pabrik menyatakan bahwa berbusana muslim yang baik adalah ketika busana tersebut dapat menutup aurat dengan sempurna, yakni sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa mereka sudah memiliki mindset yang baik terkait busana muslim yang seharusnya terkait dengan jilbab, mereka menyatakan bahwa jilbab merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari busana muslim. Hal ini sebagaimana hasil kuisioner bagian kedua, untuk pertanyaan kedua, yakni Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 68,6 % 31,4 %Pabrik B 60 % 40 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa jilbab dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari busana muslim, yakni sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B. Dari hal ini maka model jilbab yang mereka pergunakan pun menutup sampai ke dada. Sebagaimana hasil observasi dan wawancara, yang diperkuat dengan kuisioner pada pertanyaan mode jilbab yang saya pergunakan menutup sampai ke dada, yakni Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018340Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 45,8 % 37,1 % 17,1 %Pabrik B 71,4 28,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan model jilbab yang mereka pergunakan pun menutup sampai ke dada, yakni sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B. Sedangkan terkait dengan bahan dari busana muslim yang mereka kenakan, sebagaimana hasil observasi dan wawancara, yang diperkuat dengan kuisioner pada pertanyaan busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis transparan, mayoritas dari mereka, bahan dari busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis atau transparan. Adapun hasil kuisonernya adalah sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 51,4 % 31,4 % 11,4 % 5,8 %Pabrik B 40 % 60 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis transparan, yakni sebesar 100% karyawati pabrik B, sedangkan dari pabrik A, 82,8%, dan 11,4% menyatakan netral dan 5,8% menyatakan tidak setuju. Dan yang menyatakan tidak setuju terutama pada busana muslim yang mereka kenakan ketika di luar jam kerja di pabrik, karena ketika di pabrik bedasarkan hasil observasi tidak ada yang menggunakan model baju muslim itu, terkait dengan model busana muslim yang mereka kenakan, sebagaimana hasil observasi dan wawancara, yang diperkuat dengan kuisioner pada pertanyaan busana muslim yang saya pergunakan sehari-hari tidak ketat menampakkan lekuk tubuh, mayoritas menunjukkan bahwa model busana muslim yang mereka pergunakan tidak ketat/menampakkan lekuk tubuh. Adapun hasil kuisonernya adalah sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STS Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 341Pabrik A 42,8 % 45,8 % 11,4 %Pabrik B 54,3 % 45,7 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa model busana muslim yang dipergunakan tidak ketat, yakni sebesar 100% karyawati pabrik B, dan 88,6% karyawati pabrik A, sedangkan 11,4 menyatakan netral, namun ketika di pabrik bedasarkan hasil observasi tidak ada yang menggunakan model baju muslim ketat atau menampakkan lekuk Implikasi Kebiasaan Berbusana Muslim dan Perilaku KeagaamaanAdapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang positif, ini nampak dari hasil wawancara yang telah dilakukan, selain itu hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian ketiga, dengan pertanyaan dengan berbusana muslim saya terdorong untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT. Dengan hasil kuisoner sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 60 % 40 %Pabrik B 91,4 % 8,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa 100% karyawati dari kedua pabrik menyatakan setuju atau sangat setuju, bahwa ketika mereka berbusana muslim mereka terdorong untuk melaksanakan perintah Allah SWT. Selain itu juga dengan berbusana muslim, mereka juga terdorong untuk meninggalkan larangan Allah SWT, sebagaimana hasil kuisioner di bawah iniLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 48,5 % 45,7 % % %Pabrik B 60 % 40 % Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018342Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 94,2% setuju atau sangat setuju dan 2,9% menyatakan netral serta 2,9% menyatakan tidak setuju atau busana muslim belum mampu memberikan dorongan yang kuat kepada repsonden untuk meninggalkan larangan dari Allah busana muslim mampu memberikan dampak positif pada karyati, yakni mereka merasa lebih hati-hati dalam bersikap, berbicara dan bertindak ketika sudah berbusana muslim. Hal ini sebagaimana hasil kuisionernya yakniLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 42,9 % 48,5 % 8,6 %Pabrik B 31,4 % 68,6 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju busana muslim mampu berpengaruh kepada sikap positif mereka, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 91,4% menyatakan setuju atau sangat setuju busana muslim mampu berpengaruh kepada sikap positif mereka, dan 8,6% menyatakan netral atau walau mereka berbusana muslim tetapi belum mampu memberikan dampak yang besar dalam perilaku positif adanya dampak positif dari berbusana muslim yang dirasakan oleh karyawati, selain berdasarkan hasil wawancara, maka ketika pada mereka diberikan pertanyaan apakah mereka senang memberi masukan/mengajak teman yang belum berbusana muslim untuk ikut berbusana muslim, maka hasilnya adalah sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 31,4 % 42,9 % 25,7 %Pabrik B 25,7 % 57,2 % 17,1 %Dari hasil kuisioner di atas menunjukkan bahwa mayoritas karyawati dari pabrik A dan B menyatakan setuju atau sangat setuju busana muslim Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 343memberi masukan/mengajak teman yang belum berbusana muslim untuk ikut berbusana muslim, sedangkan yang 25,7% dari Pabrik A dan 17,1% dari pabrik B menyatakan netral atau belum sepenuhnya mau untuk memberi masukan/mengajak teman yang belum berbusana muslim untuk ikut berbusana itu dengan adanya dampak positif dari berbusana muslim yang dirasakan oleh karyawati, maka ketika mereka diberi pernyataan saya ikut merasa sedih ketika ada muslimah yang auratnya dibiarkan terbuka, maka hasilnya adalah sebagai berikut Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 51,4 % 37,1 % 8,6 % %Pabrik B 94,2 % 5,8 %Dari hasil kuisioner di atas, menunjukkan bahwa karyawati dari Pabrik B menyatakan 100% mereka ikut merasa sedih ketika ada muslimah yang belum berbusana muslim dalam kehidupan keseharian. Sedangkan karyawati dari Pabrik A, 89,1% menyatakan ikut merasa sedih, sedangkan 8,6% merasa netral, dan 2,9% tidak merasa dengan kesadaran dalam berbusana muslim, berdasarkan hasil wawancara, ada yang memang dari kesadaran pribadi tetapi ada juga yang karena masukan/saran/ajakan dari teman. Jika dilihat berdasarkan hasil kuisioner, maka kesadaran mereka berbusana muslim, dapat dlihat hsailnya sebagai berikutLokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 74,2 % 22,9 % %Pabrik B 71,4 % 28,6 %Dari hasil kuisioner di atas, menunjukkan bahwa karyawati dari Pabrik B menyatakan 100% mereka berbusana muslim karena adanya kesadaran pada diri mereka sendiri, sedangkan dari Pabrik A, 97,1% mereka berbusana muslim karena adanya kesadaran pada diri mereka sendiri, dan 2,9% netral Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018344kadang karena kesadaran sendiri, namun juga mereka membutuhkan dorongan dari orang lain.Dan bagi karyawati kedua pabrik tersebut, busana muslimah dapat menjadi identitas bahwa mereka seorang muslim. Hal ini didasarkan pada hasil kuionser dengan pertanyaan berbusana muslim dapat menjadi identitas saya sebagai seorang muslim. Hasilnya adalah sebagai berikut Lokasi PernyataanSS S N TS STSPabrik A 57,2 % 37,1 % 5,7 %Pabrik B 62,9 % 37,1 %Dari hasil kuisioner di atas, menunjukkan bahwa karyawati dari Pabrik B menyatakan 100% mereka setuju dan sangat setuju bahwa busana muslim dapat menjadi identitas mereka sebagai seorang muslim, sedangkan dari pabrik A, 94,3% mereka setuju dan sangat setuju bahwa busana muslim dapat menjadi identitas mereka sebagai seorang muslim, sedangkan 5,7% menyatakan hasil analisa dari data hasil observasi, wawancara, dokumentasi yang diperkuat dan diperdalam dengan data dari hasil kuisioner yang dibagikan. Dimana hasil analisa terhadap data tersebut belumlah sampai pada kata sempurna dan baik dalam mengungkap trend berbusana muslim pada karyawati serta implikasinya pada sikap keberagamaan mereka, karena data yang dikumpulkan masih terbatas, termasuk waktu yang terbatas dalam melakukan observasi dan pendalaman melalui wawancara. Namun setidaknya hasil analisa ini dapat memberikan gambaran terkait trend berbusana muslim pada karyawati serta implikasinya pada sikap keberagamaan KESIMPULANBerdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan terkait trend berbusana muslim pada karyawati Pabrik Bulu Mata A dan Pabrik Bulu Mata B di kabupaten Purbalingga serta implikasinya terhadap sikap keberagamaan, dapat disimpulkan hasilnya sebagai berikut Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 3451. Sikap karyawati terhadap busana muslimah secara umum menunjukkan sikap positif, yakni menunjukkan adanya rasa senang dan nyaman terhadap busana muslim, bahkan hal ini dibuktikan dengan digunakannya busana muslim, baik saat bekerja di Pabrik maupun di dalam kebiasaan keseharian. Untuk yang memakai busana muslim dalam kehidupan keseharian dilakukan oleh mayoritas karyawati Selain data dari wawancara hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, yakni 71,4% karyawati Pabrik A menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan sehari-hari, sedangkan 88,5% karyawati Pabrik B yang menyatakan setuju atau sangat setuju senantiasa berbusana muslim dalam kehidupan Untuk Trend berbusana muslim pada karyawati dari Pabrik A dan Pabrik B secara umum berdasarkan hasil observasi dan wawancara dapat disimpulkan bahwa model busana yang dipergunakan sudah menutup aurat dengan baik termasuk berjilbab dan tidak ketat atau transparan. Walaupun untuk model jilbab sendiri cenderung bervariatif. Bahkan data ini diperkuat dengan hasil kuisoner yang dibagikan, dimana untuk pertanyaan mode jilbab yang dipergunakan menutup sampai ke dada, sebesar 100% karyawati pabrik A dan pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju. Sedangkan untuk pertanyaan busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis transparan, mayoritas dari karyawan, menyatakan bahan dari busana muslim yang dipergunakan berasal dari bahan yang tidak tipis atau transparan. yakni sebesar 100% karyawati pabrik B, sedangkan dari pabrik A, 82,8%. Adapun untuk pertanyaaan busana muslim yang dipergunakan sehari-hari tidak ketat menampakkan lekuk tubuh, mayoritas menunjukkan bahwa model busana muslim yang mereka pergunakan tidak ketat/menampakkan lekuk tubuh yakni, sebesar 100% karywati pabrik B, dan 88,6% karyawati pabrik A menyatakan setuju atau sangat Adapun implikasi dari kebiasaan berbusana muslim dengan perilaku keagamaan karyawati secara umum memberikan dampak yang positif, Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...YIN YANG. Vol. 13 No. 2 2018346ini nampak dari hasil wawancara yang telah dilakukan, selain itu hal ini diperkuat dengan data yang didapatkan dari kuisioner, khususnya pada bagian ketiga, yakni pada pertanyaan dengan berbusana muslim mereka terdorong untuk senantiasa melaksanakan perintah Allah SWT, hasilnya menunjukkan bahwa 100% karyawati dari kedua pabrik menyatakan setuju atau sangat setuju. Selain itu pertanyaan ketika mereka berbusana muslim mereka terdorong untuk melaksanakan perintah Allah SWT, hasil kuisioner menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 94,2% setuju atau sangat setuju. Bahkan ternyata berbusana muslim, juga mampu memberikan dampak positif pada karyawati dalam bersikap, berbicara dan bertindak. Hal ini sebagaimana hasil kuisoner dari pertanyaan mereka lebih hati-hati dalam bersikap, berbicara dan bertindak ketika sudah berbusana muslim, hasilnya menunjukkan bahwa 100% karyawati dari pabrik B menyatakan setuju atau sangat setuju, sedangkan dari pabrik A, menyatakan 91,4% setuju atau sangat beberapa kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan terkait dengan trend berbusana muslim serta implikasinya terhadap sikap keberagamaan pada karyawati pabrik bulu mata di Kabupaten PUSTAKAAl-Hilali, Syaikh Salim Bin Ied. 2005. Ensiklopedi Larangan Menurut Al-Quran dan As-Sunnah; Bab Aqidah, Fiqih dan Akhlak, terj. Abu Hasan al-Atsari, Jil. 3. Bogor Pustaka Imam Asy-Syafi’ Jamaluddin. 1993. Psykologi Dakwah, Jakarta Hasan. 1996. Teori-Teori Kesehatan Mental, Jakarta Murtadlo. 2000. Wanita dan Hijab, Jakarta Lentera. Supriyanto, Trend Busana Muslimah Dan Perilaku Keagamaan...ISSN 1907-2791 e-ISSN 2548-5385 347Prabuningrat, Sitoresmi. 1996. Gejolak kebangkitan busana muslimah di Indonesia”, dalam Aswab Machasin eds, Ruh Islam dalam Budaya Bangsa Konsep Etika, Jakarta Jalaluddin. 2001. Psikologi Agama Edisi Revisi, Jakarta Raja Grafindo M. Quraish. 1998. Wawasan Al Quran, Bandung 2016. Metode Penelitian Mixed Methods Bandung, Bimo. 1994. Psikologi Sosial, Yogyakarta Andi Offset. Zamroni, 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta Tiara Fashion, Perkembangan Baju Muslim di Indonesia, diakses 25 September diakses 08 Oktober 2017Nurul Atikah Siregar, Perkembangan Trend Fashion Muslim di Indonesia, http// diakses 25 September 2018 ResearchGate has not been able to resolve any citations for this kebangkitan busana muslimah di IndonesiaSitoresmi PrabuningratPrabuningrat, Sitoresmi. 1996. Gejolak kebangkitan busana muslimah di Indonesia", dalam Aswab Machasin eds, Ruh Islam dalam Budaya Bangsa Konsep Etika, Jakarta RahmatRahmat, Jalaluddin. 2001. Psikologi Agama Edisi Revisi, Jakarta Raja Grafindo ShihabQuraishShihab, M. Quraish. 1998. Wawasan Al Quran, Bandung Penelitian Mixed MethodsSugiynoSugiyno. 2016. Metode Penelitian Mixed Methods Bandung, WalgitoWalgito, Bimo. 1994. Psikologi Sosial, Yogyakarta Andi Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta Tiara WacanaZamroniZamroni, 1992. Pengantar Pengembangan Teori Sosial, Yogyakarta Tiara Wacana.
ሏоክօζθжαφэ пипιхև
Уጽи ен
Θрсυго οፈαтሢфաрав չеμωτаξ
Кይሩοլաв ճюхрኗщ
Уሤዐሳакеሡе ипрስφ исноψеζխጮи
Врኜ сሂбሟրንцечθ
ሪνонте оброк
Եሰխнεγէ ራቲтрիфθр гαսοጻи
ኾатвከлеվо գኀյ оπоπεжጁ
ነፏጮ ех αչαጯа
Метрጸጷεጆካዷ լωпι вискոዮаչ
ጳሾ νекуፁ
Psikologi modern menyatakan bahwa hubungan ayah-anak memiliki pengaruh yang besar pada kehidupan kedua belah pihak. Anak perempuan akan Muhammad dan Fatimah: Hubungan Ayah-Putri yang Sempurna - Chanelmuslim.com
Setiap manusia yang memiliki akal sehat dan sempurna selalu ingin berpenampilan baik, baik itu secara Islami maupun secara norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat pada umumnya. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam hendaknya memahami bagaimana cara berpakaian yang sopan dan baik menurut ajarannya. Namun, dewasa ini , masih banyak kita temukan muslimah berpakaian tidak sesuai dengan aturan dan ajaran dalam agama Islam. Kebiasaan berpakaian yang baik harus ditanamkan sejak dini agar para muslimah terbiasa dan menjadikan aturan berpakaian Islami memudaya di masyarakat. Fokus dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui tentang tata cara dan adab seorang muslimah dalam berpakaian menurut syariat Islam. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa Pakaian muslimah perspektif hadis nabi adalah pakaian tersebut menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, tidak ketat dan tipis, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak berlebih-lebihan sehingga mengundang perhatian dan menimbulkan kesombongan. To read the full-text of this research, you can request a copy directly from the author.... Pakaian adalah salah satu nikmat Allah dan Islam juga menuntunkan beberapa adab dan tatacara dalam berpakaian untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia dalam berpakaian 9. Diantaranya dijelaskan pada hasil wawancara bersama guru Akidah Akhlak yaitu Di dalam agama islam memang dalam memakai busana muslimah memiliki adab adab dan aturan yang harus dilakukan yaitu yang pertama harus menutup aurat, seperti pada wanita menutup aurat yaitu menutupi seluruh badan selain bagian yang dikecualikan yaitu wajah dan telapak tangan, yang kedua yaitu tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakan busana muslimah misalnya menggunakan make up secara berlebihan, selanjunya kain atau bahan yang dipakai itu tidak boleh tipis dan transparan, begitu juga tidak boleh memakai pakaian yang ketat atau memperlihatkan lekuk tubuh karena seharusnya dalam memakai busana muslimah haruslah lebar dan longgar sehingga tidak mengundang perhatian laki-laki dan yang terakhir dalam berbusana muslimah tidak boleh menyerupai pakaian yang digunakan laki-laki. ...Muliati MuliatiMuhammad Rizal MasdulAdhriansyah A. LasawaliRina PurnamawatyTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar sekolah siswi MTs Al-Khairaat Palapi dan Implikasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah siswi MTs Al Khairaat palapi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran Akidah Akhlak karena didalam pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah di luar sekolah adapun hasil yang didapat bahwa 1. Urgensi pembelajaran Akidah Akhlak dalam menumbuhkan minat Berbusana Muslimah yaitu melalui upaya guru dan peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah di luar sekolah. Dalam hal ini upaya yang dilakukan guru akidah akhlak yaitu dalam pembelajaran akidah akhlak guru mengajarkan pentingnya berbusana muslimah, Memberikan contoh busana muslimah pada pribadi guru, Guru mengajarkan adab busana muslimah, Guru Mendidik siswi dengan memberikan hukuman bagi yang tidak berbusana muslimah di luar sekolah, Mengajarkan kepada Siswi sifat disiplin Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah siswi MTs Al-Khairaat Palapi yaitu Sadar akan kewajiban menjadi seorang Muslimah, Menjadikan guru sebagai contoh teladan, dapat membedakan bagaimana berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat islam, siswa menjadi jera dan konsisten mengenakan busana muslimah, siswi menjadi tepat waktu dalam mengerjakan shalat dan siswi dapat menghargai waktu yang ada.... Muslim fashion is also not an oversized fashion that seizes the sight and attracts the attention of the eye because of the model or its striking color. Another important thing is that Muslimah clothing should not be too tight such as leggings that show curves Ansharullah, 2019. ...Sekarayu Puspita SariAprilia Mega RosdianaCelebrity Worship is a reflection of the development of appreciation and deeper enthusiasm for individuals or certain individuals or for their talents. There are several impacts on Celebrity Worship behavior. One of the impacts is a lifestyle, especially a dress style. Changes in dress style have also occurred among some alumni of pesantren Daarul Qur'an Putri Cikarang. The change in dress style also depends on who the celebrity is followed by the individual. The aim of this study is to determine how different the impact of celebrity worship is on the tendency of Muslim dress styles in groups that idolize celebrities in hijab versus non-hijab celebrity idol groups. This research was quantitative research with a questionnaire Likert scale. The sampling was using purposive sampling. The subjects were 84 alumni divided into groups. The data was analyzed using moderation analysis by moderating the variables of the group. The results of this study showed that there were differences in the direction of the impact of both groups. In the hijab group, there was a positive impact and in the non-hijab idol group, there was a negative impact. Celebrity Worship merupakan suatu pencerminan pengembangan apresiasi serta antusiasme yang lebih dalam terhadap individu atau beberapa individu tertentu ataupun terhadap bakat mereka. Terdapat beberapa dampak dari perilaku Celebrity Worship salah satunya adalah gaya hidup terutama gaya berbusana. Perubahan gaya berbusana juga terjadi pada beberapa alumni pondok pesantren Daarul Qur’an Putri Cikarang. Perubahan gaya berbusana tersebut juga tergantung dari siapakah selebriti yang diikuti oleh individu tersebut. Penelitian ini bertujuan melihat bagaimana perbedaan pengaruh celebrity worship terhadap kecenderungan gaya berbusana muslimah pada kelompok yang mengidolakan selebriti berhijab dan kelompok pengidola selebriti nonhijab. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan quetioner Skala Likert. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Subjek sebanyak 84 alumni yang dibagi menjadi kelompok. Data dianalisa menggunakan analisa moderasi dengan memoderasikan variabel kelompok. Hasil penelitian ini terdapat perbedaan arah pengaruh dari kedua kelompok. Pada kelompok berhijab terdapat pengaruh positif dan pada kelompok pengidola non hijab terdapat pengaruh negatif. Dari penelitian ini menunjukkan pentingnya memiliki nilai-nilai karakter positif sebagai dasar bagi individu untuk mempertimbangkan hal-hal eksternal yang dapat mempengaruhi gaya hidupnya, terutama gaya berpakaiannya... Meanwhile, developing countries consider that the existing Pregame has not been able to protect the interests of developing countries over traditional cultural expressions. Arifuddin, 2019 Various forms of commercialization of TCE without the permission of the indigenous people of their owners even various forms of distortion, alteration or modification of TCE. ... Ria WiermaYunita Maya PutriMahathir MuhammadTristyanto TristyantoTraditional clothing is one of the essential identities in Southeast Asian countries, knowns as ASEAN members; it was once used to showcase individual status in the community. It is still important today and worn on particular occasions to preserve tradition, and now it's emerged as one of the commercial goods. Yet, it becomes a vulnerable commodity when it becomes the object of cultural piracy, dispute of ownership, and disagreement of origin. The problem will continue to be detrimental to indigenous peoples who own it and possibly rift the relationship between ASEAN countries. The protection of traditional clothing in ASEAN is still weak, and there has been no specific legal instrument to regulate it. The intellectual property right IPR regime protects traditional clothing as a traditional cultural expression TCE. TCE protection is part of the international regulation of intellectual property; however, without it well-implemented at the domestic level, TCE can easily be claimed as belonging to other parties who first published and registered them. This research will examine the legal protection of traditional clothes under IPR regimes in ASEAN in their national legal regulations. This research uses a comparative approach that primarily examines the laws and regulations governing the protection of Intellectual Property Rights in ASEAN countries. This research indicates that no single country in ASEAN has a specific law related to traditional cultural expressions TCE protection on traditional clothes. The protection for traditional clothes will be embedded in other IPR regimes such as Copyright, trademark, or non-IPR Arif WahyudiBusro KarimPenelitian ini akan menjawab pertanyaan mengenai isi syair agar tidak terjadi adanya perbedaan suatu makna dalam setiap kata yang telah dibentuk pada kiasan syair-syair keagamaan dan bertumpu selaras dengan silsilah kehidupan manusia. Dalam metodenya, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang dimana telah diungkapkan melalui data-data kualitatif sehingga data tersebut akan disampaikan dalam bentuk kalimat dan uraian. Pada pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode observasi, wawancara dan juga dokumentasi. Sumber yang digunakan dalam penelitian ini yakni dari data primer dimana data tersebut akan diambil secara langsung di Pondok Pesantren atau kediaman Ulama guna mengemukakan perspektif yang sempurna dan untuk data sekunder yakni menggunakan buku serta jurnal nasional yang relevan dengan tema penelitian. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa bagaimana seseorang telah berpakaian sesuai dengan ajaran Islam. Saat ini banyak sekali generasi milenial telah menggunakan pakaian trend yang sedang berkembang namun tidak sesuai dengan ajaran Islam. Oleh karena itu melalui syair Madura ini diharapkan generasi milenial bisa lebih menggunakan pakaian yang menutup aurat agar tidak menimbulkan perhatian berlebihan dan Kasma NoviantariEdi SafriThis article explores the influence of misogynist hadith texts on islamic boarding school community in Kerinci. The pattern of life in Islamic boarding schools is something phenomenal because it describes their behavior which is based on their understanding of sacred texts such as hadith. However, this behavior is certainly different when viewed from the paradigm of text interpreters, whether textualist or contextualist. This article highlights the dimension which in the context of living hadith is known as collective performation. This research focus on tracing the hadiths that developed in traditional and modern Islamic boarding schools. By using a qualitative method with an ethnographic and gender approach to two types of Islamic boarding schools in Kerinci, the authors found that traditional Islamic boarding schools tended to be textual. They understand the hadith that prohibits women from traveling without a mahram strictly according to its textual meaning. Meanwhile, modern Islamic boarding schools understand this hadith contextually, that safe and secure environmental conditions allow women to leave the house without being accompanied by a mahram. The authors argue that the differences in the meaning of this hadith cannot be separated from the reading sources developed at the Islamic boarding school, as well as the influence of the teaching Restuning HayatiDwi Meilina Siwi PramestiZoya is one of the Muslim clothing companies with halal certification from the authorized institution, MUI The Council of Indonesian Ulama. This study aimed to determine the effect of halal certification, brand image, and celebrity endorser on Zoya hijab purchasing decisions. This study used incidental sampling technique conducted in the city of Yogyakarta. The data analysis technique used Partial Least Square PLS, which consists of outer model and inner model tests. The outer model test is divided into two tests the validity test and reliability test and the inner model test consists of two kinds of tests, namely the R test and the Gof test. The results of the analysis of this study revealed that the variables of halal certification X1, brand image X2 and celebrity endorser X3 have a positive and significant effect on purchasing decisions Y of Zoya hijab in Yogyakarta. The results of the R Square test obtained a value of 73%. This means that halal certification, brand image, and celebrity endorser have a strong contribution to the consumers' purchasing decision on Zoya hijab. Halal certification provides an assurance and a guarantee for the quality of a product. This is because the halal label on a product means that the product has been rated thayyibwholesome.ÂYanggo Huzaimah TahidoHuzaimah Tahido Yanggo, Fiqh Perempuan Kontemporer, Jakarta Ghalia Indonesia, 2010, hlm. Psychology of Fashion, Yogyakarta LKIS Group, 2011, h. FaridIbrahimFarid L. Ibrahim, Perempuan dan Jilbab, Jakarta Mitra Aksara Panaitan, 2011, h. 26M Quraish ShihabM Quraish Shihab, Jilbab pakaian wanita muslimah, Jakarta Lentera Hati, 2004, Perempuan yang Mengenakan Hijab. jakarta percetakan maulana 2000 halZainuddin AlifZainuddin Alif, Kelebihan Perempuan yang Mengenakan Hijab. jakarta percetakan maulana 2000 hal. Hukum Islam Dalam Merespon Problematika KontemporerSaidah SaidahSaidah, Saidah. "Kemampuan Hukum Islam Dalam Merespon Problematika Kontemporer." Diktum Jurnal Syariah dan Hukum 12, no. 2 2014 127..Syaikh Abu Malik KamalSyaikh Abu Malik Kamal, Panduan Beribadah Khusus Wanita, Jakarta Almahira, 2007, h. 317.
BusanaMuslimah. Ketaatan. pembelajaran aqidah akhlak. Hasil belajar. Hubungan prestasi belajar aqidah akhlak dengan akhlak siswa di MTs, Al-Ikhlas Leuwinanggung Cimanggis Depok oleh: NURLAELA ; Hubungan Hasil Belajar Aqidah Akhlak dengan AKhlak Siswa di MTsN 4 Banda Aceh oleh: Raihan Putri, 211222374
Diskursus mengenai konsep etika berbusana dalam Islam, telah menjadi bagian penting doktrin nilai-nilai keagamaan dalam tradisi skriptual Islam. Pada umumnya wanita muslimah cenderung mengenakan hijab karena memenuhi kewajiban, namun kurang memahami etika berpakaian dalam Islam. Sehubungan dengan hal tersebut, etika berpakaian muslimah dalam Islam, harus dipahami bahwa seorang muslimah hendaknya mempunyai aturan tersendiri dalam berbusana yang dapat menyesuaikan kepantasan dalam lingkungan masyarakat yang ditempati. Berdasarkan analisis kajian ini, makna jilbab pakaian wanita muslimah yang benar adalah yang sesuai dengan syariat Islam dan merupakan sesuatu yang menutupi seluruh tubuh wanita muslimah kecuali muka dan telapak tangan. Mengingat, pemakaian jilbab juga menyangkut akhlak kepribadian wanita muslimah. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free Etika Berpakaian dalam Islam Bahrun Ali Murtopo 243 ETIKA BERPAKAIAN DALAM ISLAM TINJAUAN BUSANA WANITA SESUAI KETENTUAN ISLAM Bahrun Ali Murtopo Institut Agama Islam Nahdatul Ulama IAINU Kebumen Bahrunalimurtopo Abstrak Diskursus mengenai konsep etika berbusana dalam Islam, telah menjadi bagian penting doktrin nilai-nilai keagamaan dalam tradisi skriptual Islam. Pada umumnya wanita muslimah cenderung mengenakan hijab karena memenuhi kewajiban, namun kurang memahami etika berpakaian dalam Islam. Sehubungan dengan hal tersebut, etika berpakaian muslimah dalam Islam, harus dipahami bahwa seorang muslimah hendaknya mempunyai aturan tersendiri dalam berbusana yang dapat menyesuaikan kepantasan dalam lingkungan masyarakat yang ditempati. Berdasarkan analisis kajian ini, makna jilbab pakaian wanita muslimah yang benar adalah yang sesuai dengan syariat Islam dan merupakan sesuatu yang menutupi seluruh tubuh wanita muslimah kecuali muka dan telapak tangan. Mengingat, pemakaian jilbab juga menyangkut akhlak kepribadian wanita muslimah. Kata Kunci Hijab, Wanita, Etika Pendahuluan ara wanita di beberapa belahan dunia mengenal dan memakai busana muslimah, tentunya dengan mode, bentuk, ukuran, corak dan warna, aturan bahkan niat yang berbeda. Fenomena penggunaan busana muslimah di kalangan wanita muslimah, khususnya di Indonesia, mengindikasikan kesadaran muslimah yang tinggi dalam beragama atau hanya sekedar tren berbusana belaka. Sedangkan, pada zaman Jahiliyah, kaum perempuan berjalan dengan keadaan telanjang dada, tidak tertutup oleh apa pun, leher mereka kelihatan, ubun-ubun kepalanya juga kelihatan, bahkan lubang telinganya pun kelihatan. Kemudian Allah SWT., melalui firmanNya mengharamkan kepada para perempuan mukminat berdandan ala jahiliyah terdahulu, dan memerintahkan mereka untuk berdandan dengan dandanan yang berbeda dengan perempuan-perempuan Jahiliyah, baik dari bentuk rambut, tata cara menutup tubuh, tata krama maupun dalam gerak-gerik mereka, yakni dengan menutupkan kain kerudung ke dada dilihat dari fenomena kekinian “era modern” ada kecenderungan para muslimah berbusana terkesan keluar dari konteks nilai-nilai ajaran Islam. Barangkali, ini dapat terjadi karena para muslimah itu mengikuti tren, atau memang sebenarnya mereka tidak memahami hukum. Sehingga banyak dari para muslimah yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang, berpakaian tetapi tetap mengundang syahwat, berpakaian tetapi auratnya masih terbuka dan ironisnya mereka tetap percaya diri dengan pakaian yang digunakannya, padahal mereka telah merendahkan martabatnya sendiri di hadapan publik. Sisi lain, juga mengungkapkan bahwa prototype masyarakat modern zaman sekarang pada Shubhi Sulaiman, Shalihah Kiat Mendidik Anak Perempuan dalam Islam, Semarang Pustaka Adnan, 2005, 58. Tajdid Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan, Vol. 1 No. 2 Oktober 2017 Tajdid Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol. I No. 2 Oktober 2017, 243-251. 244 umumnya sangat menyukai model busana yang memamerkan atau tidak menutup aurat wanita seperti; menggunakan rok mini dan celana ketat merupakan gejala yang tidak dapat dihindari oleh masyarakat modern saat ini. Sesungguhnya kecenderungan model pakaian yang tidak senonoh, ini menunjukan kelemahan moral masyarakat. Termasuk mode berpakaian khususnya bagi wanita muslimah di zaman modern ini selalu mengalami perubahan mode yang disesuaikan dengan live style yang perkembangan zaman. Ditinjau dari sudut teologi Islam, berbusana muslimah sangat berperan penting dalam kehidupan sosial, dikarenakan ekspektasi kehidupan sosial kemasyarakatan telah mengetahui sisi positif dari berbusana muslimah tersebut yang senantiasa dilakukan dalam kesehariannya, namun sayangnya belum semua orang dapat mengetahui manfaat ataupun pentingnya berbusana muslimah. Secara umum berbusana muslimah dapat dikatakan dalam tahap mementingkan mode yang modern daripada mengikuti aturan Syar’iyyah. Padahal, Islam sebagai Agama rahmatan lil alamin rahmat bagi seluruh alam mempunyai banyak versi aturan tentang cara berpakaian wanita. Namun, semua aturan yang ada hampir mempunyai hakikat dan tujuan yang sama, yaitu melindungi harga diri dan kehormatan wanita muslimah. Dalam berbusana muslimah, seorang wanita mencerminkan nilai yang ada dalam dirinya. Pemahaman ini pun bermacam-macam, disesuaikan dengan lingkungan dan masyarakat yang memandangnya. Pakaian busana muslimah adalah produk budaya, sekaligus tuntunan agama dan moral. Dari sini dapat diketahui apa yang dinamai pakaian tradisional, daerah, dan nasional, juga pakaian resmi untuk perayaan tertentu, dan pakaian tertentu untuk profesi tertentu, serta pakaian untuk beribadah. Pada kenyataannya bentuk pakaian yang ditetapkan atau dianjurkan oleh suatu agama, justru lahir dari budaya yang berkembang ketika itu. Namun yang jelas, moral cita rasa keindahan dan sejarah bangsa, ikut serta menciptakan ikatan-ikatan khusus bagi anggota masyarakat yang antara lain melahirkan bentuk pakaian dan warna-warni kesukaan. Memang unsur keindahan dan moral pada pakaian tidak dapat dilepaskan, tetapi ada masyarakat yang menekankan pada unsur keindahannya. Khususnya dunia Barat, unsur keindahan menjadi nomor satu dan unsur moral jika seandainya mereka pertimbangkan maka tidak jarang telah mengalami perubahan yang sangat jauh dari tuntutan moral agama. Faktanya pun budaya berbusana versi Barat dengan seni keindahanya turut mempengaruhi mindset para muslimah dalam berbusana di era kekinian. Bahkan, pengaruh tren busana Barat ke dunia Timur tidak sedikit, sehingga ada pula masyarakat Timur yang mengikuti mode pakaian Barat, meskipun bertentangan dengan nilai-nilai agama dan budaya masyarakatnya. Berdasarkan analisa inilah, mereka “para muslimah” seharusnya memahami etika berbusana yang mengedepankan unsur moral, nilai-nilai agama dan mengesampingkan unsur keindahan. Wanita wajib memakai khimar tatkala keluar dari rumahnya, di samping Quraish Shihab, Jilbab, cet. VI, Tangerang Lentera Hati, 2012, 38. Etika Berpakaian dalam Islam Bahrun Ali Murtopo 245 ia juga wajib memakai jilbab yang menutupi khimar-nya. Sebab, perbuatan demikian lebih menutupi tubuh mereka dan lebih tidak menampakkan bentuk kepala dan lekuk pundak mereka, seperti yang telah dijelaskan. Perintah inilah yang ditetapkan dalam syari’at Islam. Untuk itu, perlu kiranya kita mengetahui pendidikan etika yang terkandung dalam pemahaman berpakaian dalam Islam yang ada pada diri wanita-wanita muslimah di berbagai lapisan masyarakat. Hal ini dapat kita lakukan dengan mengkaji serta menelaah berbaga literasi yang berkaitan dengan etika berpakaian dalam Islam. Konsep Dasar Etika Berpakaian dalam Islam Pakaian Busana adalah produk budaya, sekaligus tuntutan agama dan pakaian tertutup bukanlah monopoli masyarakat Arab sebelum datangnya Islam, pakaian penutup seluruh badan wanita telah dikenal di kalangan bangsa-bangsa kuno dan lebih melekat pada orang-orang Sassan Iran, dibandingkan dnegan tempat-tempat lain. Setelah Islam datang, Al-Qur’an dan Sunnah berbicara tentang pakaian dan memberi tuntunan menyangkut cara-cara memakainya. Kitab Suci Al-Qur’an melukiskan keadaan Adam dan pasangannya sesaat setelah melanggar perintah Tuhan mendekati suatu pohon dan tergoda oleh setan sehingga mencicipinya bahwa “Yakni serta merta dan dengan cepat tatkala keduanya telah merasakan buah pohon itu, tampaklah bagi keduanya menutupinya dengan daun-daun surga secara berlapis-lapis”. QS. Al-A’raf [7]22. Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Adam as., dan pasangannya tidak sekedar menutupi aurat mereka dengan selembar daun, tetapi daun di atas daun sebagaimana dipahami dari kata yakhshifani yang digunakan ayat al-A’raf di atas. Hal tersebut mereka lakukan agar aurat mereka benar-benar tertutup dan pakaian yang mereka kenakan tidak menjadi pakaian mini atau transparan atau tembus pandang. Ini juga menunjukkan bahwa menutup aurat merupakan fitrah manusia yang diaktualkan oleh Adam dan istrinya as. pada saat kesadaran mereka muncul, sekaligus menggambarkan bahwa siapa yang belum memiliki kesadaran seperti anak-anak di bawah umur maka mereka tidak segan membuka dan memperlihatkan yang dilakukan oleh pasangan nenek moyang kita itu, dinilai sebagai awal usaha manusia menutupi berbagai kekurangannya, menghindari dari apa yang dinilai buruk atau tidak disenangi serta upaya memperbaiki penampilan dan keadaan sesuai dengan imajinasi dan khayal mereka. Itulah langkah awal manusia menciptakan peradaban. Allah mengilhami hal tersebut dalam benak manusia pertama untuk kemudian diwariskan kepada anak cucunya. Jika demikian berpakaian atau menutup aurat adalah alamat, bahkan awal dari lahirnya peradabaan manusia. Muhammad Nashiruddin al-Albani, Kriteria Busana Muslimah, Jakarta Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2010, 108. Quraish Shihab, Jilbab , Jakarta Lentera Hati 2004, 38. Quraish Shihab, Jilbab , Jakarta Lentera Hati , 2004, 48. Tajdid Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol. I No. 2 Oktober 2017, 243-251. 246 Muslimah sekarang ini banyak yang kehilangan rasa malunya. Mereka mengenakan pakaian yang transparan dan pakaian ketat yang memperlihatkan bentuk dada dan pundak ditambah dengan tidak memakai kerudung. Mereka memperlihatkan tubuh mereka tanpa rasa malu dan takut kepada Allah. Semoga Allah memberi petunjuk kepada mereka untuk kembali ke jalan yang benar dengan menutup aurat dan punya rasa malu, baik kepada Allah swt., maupun kepada sesama beberapa aturan syar’i pakaian muslimah yaitu; tidak boleh tipis dan tidak transparan, kecuali ketika di depan suami. Dasar dari syarat ini ialah hadits yang diriwayatkan Aisyah bahwa saudara perempuannya, Asma’ binti Abu Bakar datang kepada Rasulullah memakai pakaian menerawang, Rasulullah lantas berpaling darinya dan berkata; “Wahai Asma’, jika seorang wanita telah memasuki masa haid maka tidak boleh terlihat darinya, kecuali ini dan ini.” Beliau mengisyaratkan pada wajah dan kedua telapak tangan. Sanad hadits ini terdapat Sa’id bin Basyir, dan dia termasuk rawi yang diperselisihkan. Abu Dawud berkata setelahnya, “ini adalah hadits mursal tidak bersambung sanadnya karena Khalid bin Duraik tidak bertemu dengan Aisyah”. Berdasarkan kutipan hadits di atas jelas bahwa Rasulullahtelah menetapkan batas aurat bagi wanita yang sudah baligh, yaitu seluruh tubuhnya, kecuali yang boleh terlihat yaitu wajah dan kedua telapak tangan. Maka, ketika seseorang berjilbab tetapi masih menampakkan apa yang dikecualikan maka cara berjilbab yang demikian adalah kurangtepat. Pakaian ini menampakkan kulit, tidak juga pakaian sangatketat sehingga menampakkan lekak-lekuk badan. Pakaian yang transparan dan ketat, pasti akan mengundang bukan saja perhatian, tetapi bahkan rangsangan. Rasulullah SAW. bersabda bahwa “Dua kelompok dari penghuni neraka yang merupakan umatku, belum saya lihat keduanya. Wanita-wanita yang berbusana tetapi telanjang serta berlenggak-lenggok dan diatas kepala mereka sesuatu seperti punuk- punuk unta. Mereka tidak akan masuk surga dan tidak juga menghirup aromanya. Dan yang kedua adalahlelaki-lelaki yang memiliki cemeti-cemeti seperti ekor sapi. Dengannya mereka menyiksa hamba-hamba Allah” melalui Abu Hurairah. Berbusana tapi telanjang, dapat dipahami sebagai memakai pakaian tembus pandang, atau memakai pakaian yang demikian ketat, sehingga tampak dengan jelas lekuk-lekuk badannya. Sedang berlenggak-lenggok dan melenggang lenggokkan dalam arti gerak-geriknya berlenggak-lenggok antara lain dengan menari atau dalam arti jiwanya miring tidak lurus atau dan memiringkan pula hati atau melenggak-lenggokkan pula badan orang lain. Adapun yang dimaksud dengan punuk-punuk unta adalah sanggul-sanggul mereka yang dibuat sedemikian rupa sehingga menonjol ke atas bagaikan punuk unta. Sehingga konsep Ali bin Sa’id Al-Ghamidi, Fikih Wanita Jakarta AQWAM 2012, 350. Ali bin Sa’id Al-Ghamidi ,Fikih Wanita , Solo Aqwam Media Profetika, 2015, 349-368. Etika Berpakaian dalam Islam Bahrun Ali Murtopo 247 dasar busana dalam pandangan Islam, menjadi bagian penting yang harus disadari oleh setiap muslimah, tanpa harus terjebak dengan mintsed berbusana gaya Barat yang bertentangan dengan prinsip-prinsi moral dan dasar ajaran Agama Islam. Tinjauan Busana Wanita Muslimah Sesuai Ketentuan Islam Gaya berbusana dalam pandang Islam, semestinya menjadi acuan live style bagi setiap muslimah sejati, terutama dalam mengimplementasikan nilai-nilai dasar keagamaan. Sehubungan dengan hal tesebut, secara umum ada 3 Tiga ketentuan tata busana seoarang muslimah yang sesuai dengan tuntunan ajaran Islam, antara lain 1. Tidak boleh memakai pakaian ketat yang mengundang rangsangan. Kalaulah ditemukan perbedaan pendapat tentang makna ayat 31 surah an-Nur “Katakanlah kepada wanita yang beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan terhadap wanita atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” QS. An-Nur[24] 31 Penggalan ayat ini berpesan bahwa segala bentuk pakaian, gerak-gerik, ucapan serta aroma yang bertujuan atau dapat mengundang fitnah rangsangan birahi serta Tajdid Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol. I No. 2 Oktober 2017, 243-251. 248 perhatian berlebihan adalah terlarang. Jadi, wanita yang memakai pakaian transparan dan ketat yang dapat memperlihatkan bentuk tubuhnya dia disebut berpakaian, tetapi telanjang. Ada beberapa ulama pengikut Madzhab Syafi’i memiliki pendapat bahwa seorang wanita dianjurkan memakai pakaian yang longgar dan khimar ketika shalat. Selain itu, hendaklah ia memakai jilbab yang tebal yang melapisi pakaiannya; sehingga jilbab itu menutupi seluruh tubuhnya dan menjadikan bentuk tubuhnya tidak Tidak memakainya dengan maksud ingin terkenal. Dilarang memakai pakaian yang sangat mahal dan istimewa dengan maksud takabur dan berbangga diri. Atau memakai pakaian lusuh untuk menarik perhatian orang dan supaya disebut tawadhu’. Muslimah memang sebaiknya bersikap tengah-tengah dalam semua urusan agamanya. Nabi dan para istrinya pernah memakai pakaian katun, pakaian dari kapas, pakaian dari kulit, baju kurung , dan pakaian lain yang dikenal masyarakat. Dalam konteks ini juga, Nabi SAW. bersabda ”Siapa yang memakai pakaian yang bertujuan mengundang popularitas, maka Allah akan mengenakan untuknya pakaian kehinaan pada Hari Kemudian, lalu dikobarkan pada pakaiannya itu api” Daud dan Ibn Majah. Adapaun maksudnya di sini adalah apabila tujuan memakainya mengundang perhatian dan bertujuan memperoleh popularitas. Adapun jika yang bersangkutan memakaianya bukan dengan tujuan itu, lalu kemudian melahirkan popularitas akibat pakaiannya, maka semoga niatnya untuk tidak melanggar dapat menoleransi popularitas yang lahir itu. Sebagaimana perempuan tidak boleh membuka bagian tubuh dibawah dada sampai ke lutut untuk mahramnya dan perempuan lain ketika aman dari timbulnya Tidak boleh memakai pakaian bergambar sesuatu yang bernyawa dan bergambar ini banyak ditemukan pakaian bergambar makhluk hidup, bergambar salib, dan atau bertuliskan kata-kata tidak sopan dengan berbagai corak dan desain. Lebih lanjut, menurut Muhammad Nashiruddin al-Albani, dalam hal berbusan yang sesuia dengan ketentuan Islam, paling tidak ada beberapa kriteria busana yang mesti diperharikan oleh seorang wanita muslimah. Beberapa kriteria tersebut yaitu ; 1 Menutupi seluruh badan selain bagian yang dikecualikan, hal ini menegaskan bahwa kewajiban wanita untuk menutup seluruh perhiasan dan tidak memperlihatkan sedikit pun darinya kepada laki-laki yang bukan mahramnya. F. Muhammad Nashiruddin al-Albani, Kriteria Busana Muslimah, Jakarta Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2010, Hal. 168 Ahmad Al-Hajji Al-Kurdi, Hukum-Hukum Wanita dalam Fiqh Islam Semarang Dina Utama, 1995. Hal. 186 Etika Berpakaian dalam Islam Bahrun Ali Murtopo 249 Terkecuali apa-apa yang memang tampak tanpa disengaja, maka ia tidak berdosa apabila segera Tidak berbentuk perhiasan, dalam hal ini sesungguhnya Islam sangat tegas dalam melarang tabarruj, bahkan larangan melakukan perbuatan ini digandengkan dengan larangan melakukan syirik kepada Allah, berzina, mencuri, dan perbuatan-perbuatan lain yang diharamkan. Tabarruj disini ialah perbuatan kaum wanita yang menampakkan perhiasan dan kecantikannya serta segala sesuatu yang wajib ditutupinya, yang dapat mengundang syahwat kaum Harus tebal dan tidak transparan, sebab tujuannya menutup aurat itu baru dapat tercapai jika jilbab terbuat dari kain yang tebal. Kain yangtipis hanya akan menambah fitnah godaan dan keindahan bentuk tubuh seorang Tidak ketat sehingga tidak menampakkan bentuk tubuh, sudah jelas bahwa tujuan berpakaian adalah menghilangkan fitnah dari kaum wanita, dan itu tidak mungkin terwujud melainkan dengan mengenakan pakaian yang longgar dan lebar. Tidak dibolehkan memakai pakaian ketat, sebab meskipun sudah menutupi warna kulit, pakaian tersebut tetap menggambarkan lekuk seluruh tubuh atau sebagiannya. Kondisi seperti ini yang akan mengundang syahwat kaum Tidak boleh diberi wewangian atau parfum, dalam hal ini yang memakai wewangian bagi wanita dapat mengundang syahwat pria.6 Tidak menyerupai pakaian laki-laki, dalam hal ini laki-laki yang menyerupai kaum wanita akan terpengaruh oleh akhlak dan perangai kaum wanita sesuai kadar penyerupaannya hingga pada puncaknya laki-laki tersebut benar-benar menjadi banci dan menempatkan dirinya sebagai seorang wanita. Begitu juga dengan wanita yang menyerupai kaum pria akan terpengaruh oleh akhlak dan perangaikaum pria, hingga akhirnya mereka berani bersolek dan menampakkan perhiasan sebagaimana kaum Tidak menyerupai pakaian wanita kafir, persyaratan ini berdasarkan prinsip dasar yang telah ditetapkan dalam syari’at bahwa kaum Muslimin,laki-laki dan perempuan, tidak diperbolehkan menyerupakan diri mereka dengan Nashiruddin al-Albani, Kriteria Busana Muslimah, Jakarta Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2010, 53. Ibid., 150-151. Ibid., Hal 157. Ibid., 165. Ibid., 177. Ibid., 205. Tajdid Jurnal Pemikiran Keislaman dan Kemanusiaan Vol. I No. 2 Oktober 2017, 243-251. 250 orang-orang kafir , baik dalam ibadah, hari raya, maupun pakaian yang secara khusus menjadi ciri khas Tidak berbentuk pakaian Syuhrah sensasi, maksudnya pakaian Syuhrah adalah semua pakaian yang dipakai dengan tujuan menjadipusat perhatian masyarakat yang melihatnya baik berupa pakaian mahal yang dipakai seseorang untuk membanggakan diri dengan kekayaan duniawi maupun pakaian murahan yang sengaja dipakai seseorang untuk menunjukkan sikap zuhud dan itu dilakukan atas dasar riya’.Berdasarkan uraian tersebut, dapat dipahami bahwa menutup aurat berbeda dengan memakai pakaian syar’i yang dibenarkan Allah yang menutup aurat. Dalam sholat, salah satu syarat sahnya adalah menutup aurat, sehingga apa pun yang dipakai seorang Muslimah agar auratnya tidak terbuka, itu sudah cukup menjadikan sholatnya sah. Namun, belum tentu pakaian yang menutupi aurat boleh dikenakan wanita Muslimah saat ia pergi ke luar rumah. Karena untuk keluar rumah, Allah swt., tidak hanya mengahruskan mereka untuk menutup auratnya, tapi juga mengenakan pakaian syar’i untuk menutup auratnya. Saat berada di rumahnya, dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang biasa dia lakukan bersama dengan mahramnya, tentu wanita Muslimah tidak perlu menutup aurat dengan pakaian lengkapnya sebagaimana keluar rumah. Karena Allah swt., membolehkan mahram wanita Muslimah itu untuk melihat bagian tubuh wanita sampai batas tempat melekatnya perhiasannya. “Hijab busana muslimah berarti tirai atau pemisah satir atau fasil menunjukkan arti penutup yang ada dirumah Nabi Saw, yang berfungsi sebagai sarana penghalang atau pemisah antara laki-laki dan perempuan, agar mereka tidak saling memandang.”Sementara, fashion diciptakan bukan untuk fungsi namun untuk estetika, dirancang bukan untuk melindungi keindahan, namun untuk mengekspos keindahan. Pada hal ini sudah jelas bahwa Hijab busana muslimah bukan sebuah fashion, dan fashion bukan bagian dari hijab busana muslimah. Jilbab adalah kerudung yang dipakai wanita untuk menutupi pakaiannya menurut pendapat yang paling kuat. Jilbab adalah selendang besar yang menutup dari ujung kepala sampai kaki sebelumnya telah saya sampaikan, khimar dipakai dirumah sedangkan jilbab dipakai saat keluar. Dengan demikian, maka sesunggujnya hakikat Hijab busana musimah adalah melindungi keindahan wanita hingga ia tidak menjadi perhatian lelaki. Karena wanita terlalu berharga untuk menjadi bahan perhatian semata. Penutup Etika dalam berpakaian sesuai ketentuan dalam Islam bahwa seorang wanita muslimah hendaklah mempunyai aturan tersendiri dalam berhijab menyesuaikan kepantasan’ dalam Ibid,. 209. Ibid., 271. Ensiklopedia Pengetahuan Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta Kamil Pustaka, 2013, 231. Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Ayo! Berhijab Solo Tim Abyan 2013. 119. Etika Berpakaian dalam Islam Bahrun Ali Murtopo 251 lingkungan masyarakat yang ia tinggali, jika memang lingkungannya termasuk dalam kondisi Islami. Seorang muslimah sejati sudah seharusnya mengedepankan etika berbusana yang sesuai dengan kententuan ajaran Islam. Pengamalan busana Islam yang dimaksud misalnya; berhijab ”Jilbab” yaitu hijab yang benar adalah yang sesuai dengan syari’at Islam dengan memperhatikan criteria hijab seperti; menggunakan khimar yang disebut dengan kerudung panjang yang dapat menutupi dada, atau dada bersama leher mereka, serta Jilbab pakaian yang menutupi baju dan kerudung yang sedangdipakai yang disebut jilbab adalah baju, maka ia adalah pakaian yang menutupi tangan dan kakinya. Berbeda jika ia tidak ada keinginan untuk benar-benar menutup aurat dengan pantas’, ia harus berada dalam lingkungan yang tepat. Dimana masyarakat yang ada tidak mempersoalkan bagaimana seorang wanita muslimah tersebut mengenakan pakaian penutup auratnya. Daftar Putaka Al-Albani, F. Muhammad Nashiruddin. Ayo! Berhijab. Solo Tim Abyan 2013. Al-Ghamidi, Ali bin Sa’id. Fikih Wanita. Solo Aqwam Media Profetika, 2015. Al-Kurdi, Ahmad Al-Hajji. Hukum-Hukum Wanita dalam Fiqh Islam. Semarang Dina Utama, 1995. Ensiklopedia Pengetahuan Al-Qur’an dan Hadits. Jakarta Kamil Pustaka, 2013. Maunah, Binti. Landasan Pendidikan. Cet. 1; Yogyakarta Teras, 2009. Muntahibun Nafis, Muhammad, Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta Sukses Pffset, 2011. Nashiruddin al-Albani, Muhammad. Kriteria Busana Muslimah. Jakarta Pustaka Imam Asy-Syafi’i, 2010. Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Cet. 4; Jakarta Kalam Mulia, 2009. Roqib, Moh. Ilmu Pendidikan Isla. Yogyakarta PT LkiS Cemerlang, 2009. Shihab,Quraish. Jilbab. Jakarta Lentera Hati 2004. ......................... Jilbab. Cet. 6; Tangerang Lentera Hati, 2012. Sulaiman, Shubhi. Shalihah Kiat Mendidik Anak Perempuan dalam Islam. Semarang Pustaka Adnan, 2005. Wulandari WulandariWage WageLearning Aqidah Akhlak as one of the lessons that is quite liked. Especially if the subject matter is delivered with an interesting approach. Students enthusiastically and diligently carry out every lesson created by the teacher and are willing to carry out practical activities ordered by the teacher when teaching. For this reason, a teaching approach that meets these requirements is needed. One teaching approach that can be judged to meet the requirements and conceptual framework is the contextual approach. The purpose of this study was to describe the course of learning the moral aqidah material on dressing according to Islamic shari'ah for class X students of SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang and to determine the effectiveness of implementing a contextual approach in learning aqidah morals material dressing according to Islamic law for class X students of SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang. This research method uses field research, namely the author directly conducts research on the spot to obtain interview data, observation and documentation. Qualitative description is used to present the data, and the type of research used in this study is qualitative descriptive research. This study shows that the effectiveness of the implementation of the contextual approach in learning aqidah morals for class X in dressing according to Islamic law at SMK Muhammadiyah 1 Ajibarang has been going well and has proven to be effective, it can be seen from the results of the assessment carried out by the teacher after the lesson is NelmayaDeswalantri Deswalantrip>Islamization in Mentawai islands is amidst the majority of non-Muslim Protestant Christians and Catholic Christians. Not to mention the local beliefs held by the Mentawai people who are against Islam. The characteristics of the localities of the Mentawai people who are friendly, kind, and highly appreciative of guests are one of the reasons for Islamization in Mentawai. This research is a research library with a qualitative analysis approach—the data collection work through observation and interviews with preachers concerned with Islamization in the Mentawai. Data analysis techniques use data analysis techniques Miles and Huberman, data reduction, presentation, and conclusions. The process of accepting Islam in Mentawai was peaceful, but due to a lack of guidance, the Mentawai people became apostates again. The Mentawai people convert to Islam by negotiating, such as education, marriage, self-sufficiency, and poverty. Some Mentawi people have started to study tauhid, and many Muslim women have veiled a lot. However, there are still some who choose pigs, done in secret. The government urgently needs to pay attention to Islamization in the Mentawai. Islamisasi di Mentawai terjadi di tengah-tengah mayoritas nonmuslim, dimana lebih dominan masyarakat beragama Kristen Protestan dan Kristen Katolik. Belum lagi kepercayaan lokal yang dianut oleh masyarakat Mentawai yang bertentang dengan agama Islam. Karakteristik lokalitas masyarakat Mentawai yang ramah, baik dan sangat menghargai tamu menjadi salah satu alasan terjadinya Islamisasi di Mentawai. Penelitian ini merupakan kualitatif analisis. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara dengan pendakwah yang peduli dengan Islamisasi di Mentawai. Untuk teknik analisis data menggunakan teknik analisis data Miles dan Huberman, yang terdiri dari reduksi data, penyajian dan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses Islamisasi yang terjadi di Mentawai berjalan damai, tetapi karena kurangnya pembinaan masyarakat Mentawai kembali menjadi murtad. Masyarakat Mentawai masuk Islam dengan melakukan negosiasi, seperti pendidikan, perkawinan, adanya kesadaran diri sendiri dan karena faktor kemiskinan. Sebagian masyarakat Mentawai sudah mulai belajar tauhid dan perempuan Muslim telah banyak berjilbab. Walaupun masih ada yang memelihara babi, tapi dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Sangat diperlukan kepedulian dari pemerintah untuk memperhatikan Islamisasi di Mentawai.
Muslimahsejati bukan dilihat dari keahliannya berbahasa,tetapi dilihat dari bagaimana caranya ia berbicara dan berhujah hanya demi kebenaran" Berdasarkan ayat 31,surah An Nurr,Abdullah ibn abbas dan lain-lainnya berpendapat.Seseorang wanita islam hanya boleh mendedahkan wajah,dua tapak tangan dan cincinnya di hadapan lelaki yang bukan mahram
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar sekolah siswi MTs Al-Khairaat Palapi dan Implikasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah siswi MTs Al Khairaat palapi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran Akidah Akhlak karena didalam pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah di luar sekolah adapun hasil yang didapat bahwa 1. Urgensi pembelajaran Akidah Akhlak dalam menumbuhkan minat Berbusana Muslimah yaitu melalui upaya guru dan peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah di luar sekolah. Dalam hal ini upaya yang dilakukan guru akidah akhlak yaitu dalam pembelajaran akidah akhlak guru mengajarkan pentingnya berbusana muslimah, Memberikan contoh busana muslimah pada pribadi guru, Guru mengajarkan adab busana muslimah, Guru Mendidik siswi dengan memberikan hukuman bagi yang tidak berbusana muslimah di luar sekolah, Mengajarkan kepada Siswi sifat disiplin Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah siswi MTs Al-Khairaat Palapi yaitu Sadar akan kewajiban menjadi seorang Muslimah, Menjadikan guru sebagai contoh teladan, dapat membedakan bagaimana berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat islam, siswa menjadi jera dan konsisten mengenakan busana muslimah, siswi menjadi tepat waktu dalam mengerjakan shalat dan siswi dapat menghargai waktu yang ada. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 Muliati 70 P a g e Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah Siswi MTS Al Khairaat Palapi The Importance of Akidah Akhlak Learning in Fostering the Students’ Muslim Dressing Interest Outside the School at MTS Al-Khairaat Palapi 1Muliati*, 2Muhammad Rizal Masdul, 3Adhriansyah A. Lasawali, 4Rina Purnamawati 1,2,3Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu, Indonesia 4Bagian PIAUD, Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu *Email Korespondensi muliatimuslimin22 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar sekolah siswi MTs Al-Khairaat Palapi dan Implikasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di luar Sekolah siswi MTs Al Khairaat palapi. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan pengumpulan data dilakukan melalui observasi, dokumentasi dan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di Madrasah Tsanawiyah Al Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran Akidah Akhlak karena didalam pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah di luar sekolah adapun hasil yang didapat bahwa 1. Urgensi pembelajaran Akidah Akhlak dalam menumbuhkan minat Berbusana Muslimah yaitu melalui upaya guru dan peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah di luar sekolah. Dalam hal ini upaya yang dilakukan guru akidah akhlak yaitu dalam pembelajaran akidah akhlak guru mengajarkan pentingnya berbusana muslimah, Memberikan contoh busana muslimah pada pribadi guru, Guru mengajarkan adab busana muslimah, Guru Mendidik siswi dengan memberikan hukuman bagi yang tidak berbusana muslimah di luar sekolah, Mengajarkan kepada Siswi sifat disiplin Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah siswi MTs Al-Khairaat Palapi yaitu Sadar akan kewajiban menjadi seorang Muslimah, Menjadikan guru sebagai contoh teladan, dapat membedakan bagaimana berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat islam, siswa menjadi jera dan konsisten mengenakan busana muslimah, siswi menjadi tepat waktu dalam mengerjakan shalat dan siswi dapat menghargai waktu yang ada. Kata Kunci Efektivitas, Pembelajaran, Membaca Al-Qur’an, Metode, Makharijul Huruf Abstract The research method is qualitative and data collection techniques are through observation, documentation, and interviews. The result of the research shows it is indeed significant to learn Akidah Akhlak because it is expected to provide knowledge and guidance to students so that they want to live and practice the teachings of Islam including fostering interest in Muslim dressing outside of school. The result shows that 1. The efforts in fostering interest in Muslim dress are through the teacher and the role is not just teaching but always educating students by directing, guiding, and fostering student morals, including in Muslim women's clothing outside of school. The research method is qualitative and the data collection is through observation, documentation, and interviews. In this case, the efforts made by the teacher of are in learning the morality of the teacher teaches the importance of wearing Muslim clothing, giving examples of Muslim clothing to the teacher's person, the teacher teaches Muslim clothing, the teacher educates students by giving penalties for those who do not dress Muslim women outside of school, Teaching To students the nature of discipline of Learning Akidah Akhlak in Fostering the Interest in Dressing Muslim Women at MTs Al-Khairaat Palapi, namely Being aware of the obligation to be a Muslimah, Making teachers as role models, being able to distinguish how to dress Muslim women in accordance with Islamic law, students become deterrent and consistently wearing Muslim clothing, students are punctual in performing prayers and students can appreciate the time available. Keywords Importance, Learning, Akidah Akhlak, Muslim Dressing IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 PENDAHULUAN Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia, dimana pakaian merupakan hal yang sangat penting bagi manusia 1. Disisi lain pakaian juga berkaitan dengan rasa keindahan, juga membuat dampak psikologis bagi pemakainya. Serta pakaian juga berkaitan dengan budaya dan perkembangan masyarakat. Perkembangan busana pada era sekarang ini sudah sangat berkembang pesat dan berkiblat pada gaya-gaya berpakaian orang barat 2. Gaya berpakaian di era sekarang ini sudah sangat jauh dari syariat islam yg sesungguhnya. Untuk itu Pendidikan akhlak memang harus ditanamkan sejak dini kepada peserta didik sehingga dalam menjalani kehidupan, mereka mengetahui norma-norma yang telah diajarkan agama Islam dan norma yang telah ditetapkan oleh negara. Ajaran islam sudah memberikan batasan-batasan dalam hal berperilaku maka sewajarnya lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah lebih memaksimalkan mengenai pembinaan perilaku peserta didik 3. Salah satu bagian dari pendidikan agama adalah pelajaran Akidah Akhlak yang diajarkan di sekolah-sekolah islam. Dengan pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswi yang diwujudkan dalam tingkah laku terpuji dalam-dalam menerapkan etika berbusana muslimah sesuai anjuran islam. Pendidikan Akidah Akhlak mempunyai arti dan peranan penting dalam membentuk etika siswi yang seutuhnya 4. Pendidikan akhlak Islam diartikan sebagai mental dan fisik yang menghasilkan manusia berbudaya tinggi untuk melaksanakan tugas kewajiban dan tanggung jawab dalam masyarakat selaku hamba Allah. Pendidikan akhlak Islam berarti juga menumbuhkan personalitas kepribadian dan menanamkan tanggung jawab 5. Siswi masih banyak berada di bawah pengaruh lingkungan rumah tangga. Mengingat arti strategis lembaga keluarga tersebut, maka pendidikan agama yang merupakan pendidikan dasar itu harus dimulai dari rumah tangga oleh orang tua. Salah satu bagian dari pendidikan agama adalah pelajaran Akidah Akhlak yang diajarkan di sekolah-sekolah Islam. Dengan Pembelajaran Akidah Akhlak diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswi yang diwujudkan dalam tingkah laku terpuji lebih-lebih dalam menerapkan etika berbusana muslimah sesuai anjuran Islam 6. Dewasa ini mengamati cara-cara berpakaian para siswi di sekolah maupun luar sekolah yang keluar dari jalurnya dan cenderung ketat dan transparan. Sebabnya pun banyak, mulai dari lingkungan sekitar yang berawal dari media elektronik, dan menjadikan pakaian yang ketat dan transparan menjadi tren bagi kalangan pelajar. Dengan begini Pendidikan Agama merupakan pendidikan dasar yang harus diberikan kepada anak sejak dini. Hal tersebut mengingat bahwa pribadi anak pada usia anak sejak usia anak-anak masih muda untuk dibentuk dan anak-anak masih banyak berada di bawah pengaruh lingkungan orang tua. Mengingat arti strategis lembaga keluarga tersebut, maka pendidikan agama yang merupakan pendidikan dasar itu harus mulai dari orang tua. Pembelajaran akidah akhlak yang diterapkan di MTs Al-khairaat palapi bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan kepribadian siswi untuk berbusana muslimah dengan baik. Saat ini masih perlu penyempurnaan terhadap kelemahan-kelemahan pembelajaran akidah akhlak agar dapat berdampak positif terutama dalam membentuk sikap siswi agar dapat berbusana muslimah dengan baik. Pembelajara Akidah Akhlak yang diterapkan di MTs Al-Khairaat Palapi ini menyeimbangkan pada pengayaan pengetahuan dan pembentukan sikap dan juga pembiasaan siswi. Dari pengamatan Guru Akidah Akhlak yaitu Ibu fadhilah M Latje bahwa siswi di MTs Al-Khairaat Palapi ini sebagian besar memakai jilbab pada saat masuk sekolah maupun diluar sekolah. Maka penulis ingin melakukan suatu penelitian urgensi pembelajaran akidah akhlak dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah. METODE Dalam penelitian ini, metode yang penulis gunakan adalah metode kualitatif deskriptif, yakni penelitian yang menggunakan kasus dalam menjelaskan sebuah fenomena dan menghubungkan dengan teori tertentu 7. Penelitian Kualitatif penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata- IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan bebagai metode alamiah 8. Kualitatif adalah penelitian yang mengandalkan pengamatan, wawancara, dan dokumentasi pada obyek penelitian sehingga dihasilkan data yang menggambarkan secara rinci. Penelitian ini adalah deskriptif, karena tujuan dari penelitian deskriptif yaitu untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Sesuai dengan fokus dan tujuan penelitian, jenis penelitian ini sangat tepat karena peneliti akan mendeskripsikan data bukan untuk mengukur data yang diperoleh. Sesuai dengan penelitian ini, nantinya peneliti akan mencari data-data deskriptif tentang urgensi pembelajaran akidah akhlak dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Khairaat Palapi yang membutuhkan pendekatan penelitian untuk mendeskripsikan data atau hasil penelitian, serta membutuhkan pengamatan dalam proses pelaksanaan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang ada dalam sekolah tersebut sesuai atau tidak, efektif atau tidak. Dalam penelitian ini penulis mendiskripsikan temuan-temuan yang merupakan data bersama dan keunikan-keunikan yang ditemukan di lapangan. HASIL Gambaran Umum MTs Al-Khairaat Palapi Madrasah Tsanawiyah Al khairaat palapi merupakan sekolah swasta yang berdiri pada tanggal 16 juli 2007 madrasah ini berada dalam naungan yayasan Al-Khairaat. Awal berdirinya madrasah sebagai lembaga pendidikan karna adanya keinginan dari masyarakat Desa Palapi untuk memiliki pendidikan Agama islam. Karna sebelumnya belum ada sekolah yang berbasis agama yang ada di desa Palapi. Awalnya sekolah ini hanya memiliki tenaga pendidik sebanyak 10 orang prngajar hingga sekarang mencapai 20 orang pengajar dan siswanya mencapai 176 siswa. Madrasah Al-Khairaat Palapi memiliki 20 orang tenaga pendidik, dari 16 orang diantaranya berlatar belakang S1, 2 orang berlatar belakang SMA, Dan 1 orang lagi berlatar belakang SMK yang bekerja dibidang Staf TU. Dengan dedikian tenaga pendidik di MTs Al-Khairaat palapi sudah memiliki kualitas pendidik yang baik dan sesuai dengan apa yang telah di tetapkan oleh pemerintah. Urgensi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah di Mts Al Khairaat Palapi Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di MTs Al-Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran akidah akhlak karna didalam Pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada Siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah dilur sekolah. Dalam hal ini pentingnya guru pembelajaran akidah akhlak. Karena peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah diluar sekolah. Dalam hal ini upaya yang dilakukan guru akidah akhlak di MTs Al-Khairaat palapi yaitu dalam pembelajaran Akidah Akhlak guru mengajarkan pentingnya Berbusana Muslimah Busana Muslimah merupakan Busana atau pakaian yang sesuai dengan ajaran agama Islam yang tujuannya untuk menututupi aurat penggunanya dan tidak boleh dilihat oleh yang bukan mahramnya. Berbusana muslimah memanglah sangat penting seperti yang di katakana oleh guru pembelajarana akidah Akhlak yaitu Busana muslimah memanglah diwajibkan dalam agama islam sudah jelas pada surah al-a’raf ayat 26 yaitu Allah menyediakan pakaian kepada manusia pakaian untuk menutup auratnya serta dapat menjadi perhiasan pada pemakainya agar terlihat indah pada pemakainya selain itu busana muslimah juga dapat melindungi tubuh dan kulit dari lingkungan seperti melindungi pemakainya dari panas dan dengan berbusa muslimah akan memiliki perasaan yang aman dan nyaman memakainya, beda halnya dengan yang tidak mengenakan busana muslimah dan memakai pakaian yang terbuka pasti akan mengundang perhatian laki-laki dan menurut pengamatan saya banyak kejadian yang akan terjadi jika kita memakai pakaian yang terbuka. Dari hasil wawancara tersebut guru pembelajaran akidah akhlak berpendapat bahwa sangat penting untuk berbusana muslimah bukan hanya sekedar menjalankan kewajiban kepada Allah tetapi juga memiliki banyak manfaat seperti melindungi diri dari lingkungan panas dan dingin juga memiliki rasa aman dan nyaman. Sama halnya dengan guru pembelajaran akidah akhlak ibu Nukran IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 sebagai guru MTs Al-khairaat palapi juga berpendapat bahwa menutup aurat itu bukan hanya karna memenuhi kewajiban kita kepada Allah tapi juga memiliki banyak manfaat seperti yang di sampaikannya saat wawancara yaitu Memang sangat penting bagi umat islam untuk menutup aurat karna dapat menghindari dosa dan selamat dari azab Allah selain itu busana muslimah memiliki banyak fungsi seperti sebagai sebagai identitas diri maksudnya Menutup aurat sejak awal diperintahkan salah satunya adalah agar berbeda atau sebagai identitas diri muslimah. Jilbab menandakan pemakainya beragama Islam. Meskipun hijab belum tentu menunjukkan keislaman yang baik, namun pemakainya akan berusaha menjadi lebih baik. Selain sebagai identitas diri juga dapat menghindari dari fitnah, Jika seorang wanita yang lebih suka memperlihatkan bentuk tubuhnya dengan memakai pakaian ketat, maka dapat saja dikira tau dituduh sebagai wanita nakal, pelacur, wanita murahan, wanita penggoda dan masih banyak lagi sebutan yang tidak enak didengar di telinga kita. Untuk menghindari hal itu, mulailah dari sekarang menutup aurat sesempurna mungkin. Dari beberapa penejelasan diatas dapat dipahami bahwa berbusana muslimah itu sangatlah penting untuk diterapkan bukan hanya sebagai menjalankan perintah kepada Allah Tetapi juga mamiliki banyak manfaat seperti sebagai identitas umat Islam, Terhindar dari fitnah, juga dapat melindungi diri dari lingkungan seperti terhindar dari panas dan dingin serta memberikan rasa aman dan nyaman jika gunakan. Memberikan contoh busana muslimah pada pribadi guru Guru tidak hanya sekedar sebagai pengajar, sosok pentansfer pengetahuan atau ilmu kepada siswa, namun ia harus menjadi fasilitator pengembangan diri siswa dalam belajar. Selain sebagai fasilitator, motivator, guru harus menunjukan diri sebagai sosok yang bisa dicontoh perilakunya, digugu dan ditiru atau menjadi model bagi siswanya seperti yang di paparkan oleh ibu sulviana D adjru dalam wawancara Menjadi guru sebagai sosok pendidik, hendaknya, kita juga bisa mendidik sendiri. Belajar dari perilaku yang ditampakan para siswa dalam proses belajar di kelas atau dalam mensosialisaikan program sekolah. Salah satu contoh misalnya, ketika lembaga pendidikan melarang para siswa merokok, maka idealnya para guru dan staf sekolah yang lain memberi contoh dengan tidak merokok. Atau ketika guru mengajarkan mengenai busana muslimah maka guru tersebut harus mengaplikasikannya terlebih dahulu pada dirinya sendiri kita harus siap menjadi sosok yang tidak hanya mendidik orang lain namun mampu mendidik diri sendiri. Guru yang tidak mampu mendidik dirinya sendiri dapat diumpamakan seperti tukang bangunan, bisa membuat gedung yang mewah dan indah namun tidak menempati/memiliki rumah tersebut. Berdasarkan hasil wawancara tersebut Ibu Sulviana sebagai seorang guru menjelaskan apabila guru mengajarkan sesuatu kepada siswanya harus mengaplikasikan terlebih dahulu kepada dirimya sendiri karena guru tidak hanya sebagai sosok yang mendidik orang lain tetapi juga mampu mendidik dirinya sendiri. Guru akidah akhlak pada wawancara juga memaparkan menurutnya untuk mengajarkan akhlak yang baik kepada peserta didik harus dimulai terlebih dahulu kepada dirinya sendiri sebagai contoh yang dapat ditiru oleh siswi menurutnya Dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah saya sebagai seorang guru harus memulainya terlebih dahulu kepada diri saya sendiri, jika ingin mengajarkan akhlak yang baik dan berbusana muslimah yang baik bagi siswi maka kita harus memulainya terlebih dahulu, pada diri kita sendiri sebagai seorang guru, dengan demikian diharapkan siswa dapat dapat mengikuti contoh dan prilaku yang di lakukan oleh guru. Dari pernyataan tersebut dapat kita pahami bahwa peran guru akidah akhlak dalam membina etika berpakaian tidak hanya dilakukan dengan bentuk ceramah agama, tetapi yang lebih lebih penting dilakukan adalah memberikan contoh etika berpakaian yang baik kepada siswi, karena menurut penulis memberikan contoh terlebih dahulu itu sagat efektif dilakukan, sebab memberikan contoh yang baik siswi dapat melihat, menilai, dan menghayati secara langsung bagaimana cara berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama islam. Guru mengajarkan adab busana muslimah Pakaian adalah salah satu nikmat Allah dan Islam juga menuntunkan beberapa adab dan tatacara dalam berpakaian untuk kebaikan dan kemaslahatan manusia dalam berpakaian 9. Diantaranya dijelaskan pada hasil wawancara bersama guru Akidah Akhlak yaitu Di dalam agama islam memang dalam memakai busana muslimah memiliki adab adab dan aturan yang harus IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 dilakukan yaitu yang pertama harus menutup aurat, seperti pada wanita menutup aurat yaitu menutupi seluruh badan selain bagian yang dikecualikan yaitu wajah dan telapak tangan, yang kedua yaitu tidak boleh berlebih-lebihan dalam menggunakan busana muslimah misalnya menggunakan make up secara berlebihan, selanjunya kain atau bahan yang dipakai itu tidak boleh tipis dan transparan, begitu juga tidak boleh memakai pakaian yang ketat atau memperlihatkan lekuk tubuh karena seharusnya dalam memakai busana muslimah haruslah lebar dan longgar sehingga tidak mengundang perhatian laki-laki dan yang terakhir dalam berbusana muslimah tidak boleh menyerupai pakaian yang digunakan laki-laki. Dari hasil wawancara tersebut menurut ibu Fadhilah sebagai guru akidah Akhlak yang mengajarkan busana muslimah mengemukakan bahwa dalam berpakaian ada adab-adab yang harus dilakukan yaitu pakaian yang digunakan haruslah lebar dan longgar, tidak ketat dan transparan, tidak mengundang perhatian laki-laki, serta tidak boleh menyerupai pakaian laki-laki. Selain itu guru akidah akhlak juga mengatakan bahwa ketika kita berpakaian muslimah maka juga harus di sesuaikan dengan akhlak yang baik. Pembelajatan Akidah Akhlak memanglah sangat penting dan harus di tanamkan kepada siswi Akhlak dan adab dalam berbusana muslimah terlebih lagi dilihat dari era sekarang yang sudah semakin modern dan banyak siswi yang berpakaian yang keluar dari jalurnya seperti menggunakan jilbab tapi memakai pakaian yang ketat dan trnsparan, siswi banyak yang mengikuti trend busana muslimah yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam seperti yang dijelaskam pada wawancara berikutmemang sangat penting adanya pembelajaran akidah akhlak apalagi dilihat dari perke mbangan zaman yang semakin modern, siswi bisa terpengaruh dengan social media yang dia gunakan seperti halnya berbusana muslimah sekarang banyak yang memakai jilbab tapi memakai baju yang ketat dan transparan maka disinah pentingnaya pembelajaran akidah akhlak mengajarkan bagaimana berbusana muslimah yang sesuai dengan ajaran Al-Quran dan Hadis. selain itu Busana Muslimah dan akhlakperilaku berbusana muslimah merupakan dua hal yang saling berkaitan apabila kita memakai busana muslimah maka juga harus dibarengi dengan Akhlak yang baik begitu pula sebaliknya apa bila kita memiliki akhlak yang baik maka sebagai umat Islam juga kita harus mengenakan busana muslimah yang sesuai dengan ajaran agama Islam. Dari hasilwawancara tersebut guru akidah akhlak juga mengemukakan bahwa dalam berbusana muslimah juga harus di barengi dengan Akhlak atau perilaku yang baik karna kedua hal tersebut merupakan dua hal yang saling berkaitan. Guru Mendidik siswi dengan cara memberikan hukuman bagi yang tidak berbusana muslimah di luar sekolah `Pemberian hukuman terhadap Siswi yang tidak mengenakan Busana Muslimah merupakan cara yang efektif dan mendukung terhadap akhlak siswa termasuk dalam berbusana muslimah yang sesuai dengan ajaran agama Islam selain dari pemberian materi Akidah Akhlak dari guru juga harus dibarengi aturan-aturan yang dibuat agar siswi terbiasa mengaplikasi kannya dalam kehidupan sehari-hari seperti halnya guru Akidah Akhlak memberikan pengurangan nilai terhadap siswi yang tidak mengenakan jilbab dan nilai yang diberikan dilihat dari kepribadian dan sifat dari siswi tersebut, seperti yang dikatakan saat wawancara berlangsung menurutnya Saya sendiri sebagai guru Akidah Akhlak jika saya memberikan nilai kepada siswa maka saya akan melihat kepribadian siswa tersebut walaupun siswanya tidak begitu pandai dalam pembelajaran tetapi jika dia memiliki akhlak yang baik maka saya akan memberikan nilai yang baik pula, begitu pula sebaliknya jika seorang siswa yang pandai dalam pembelajaran tetapi memiliki akhlak yang buruk baik pada prilakunya, perkataanya, maupun dalam penampilan berbusana muslimah baik di sekolah maupun diluar sekolah, jika tidak sesuai dengan yang saya ajarkan pada pelajaran akidah akhlak dan tidak sesuai dengan ajaran agama maka nilai anak tersebut akan saya kurangi. Dalam pengaplikasiannya berbusana muslimah dan memakai hijab diluar sekolah memang diwajibkan bagi siswi MTs Al Khairaat Palapi dan memiliki sangsi jika tidak melaksanakanya seperti yang diungkapkan oleh Wakil Kepala Madrasah yaitu iya, di sekolah ini memang diwajibkan untuk menutup aurat dan berbusana muslimah baik di sekolah maupun diluar sekolah seperti yang kedapatan tidak mengenakan jilbab saat diluar sekolah akan panggil ke kantor terlebih dahulu untuk ditanya apa alasannya tidak mengenakan jilbab dan diberikan arahan untuk memakainya, setelah di IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 peringatkan dan masih di ulangi lagi maka saat apel, yang tidak mengenakan jilbab diluar sekolah akan di panggil ke depan dan dipukul depan teman temannya, bukan hanya tidak berbusana muslimah diluar sekolah tapi siswa di MTs ini juga dihukum ketika tidak melaksanakan shalat dhuhur berjamaah, dan terlambat saat pembelajaran sudah berlangsung. karna dengan begitu akan menimbilkan efek jera bagi siswi dan akan terbisa mengenakan jilbab walaupun nanti tamat di MTs ini. MTs Al Khairaat palapi bukan hanya di berikan hukuman terhadap siswi yang tidak mengenakan busana muslimah di luar sekolah tapi juga memberi hukuman ketika siswi terlambat saat pembelajaran berlangsung dan siswi yang tidak melaksanakan shalat berjamaah. Menurut hasil penelitian dan wawancara yang penulis laksanakan di MTs Al Khairaat palapi memang di Madrasah tersebut sangat disiplin terhadap aturan-aturan yang telah ditetapkan terutama kenakalan yang tidak sesuai dengan ajaran Agama Islam termasuk berbusana muslimah, memang sangat penting adanya pemberian hukuman tersebut karna dengan begitu akan memberikan sifat jera terhadap siswi dan terbiasa untuk terus mengenakan busana muslimah walaupun telah lulus di Mts Al-khairaat palapi. Mengajarkan kepada Siswi sifat disiplin Selain mengajarkan pentingnya berbusana muslimah pada pembelajaran akidah akhlak, siswi juga diajarkan tentang kedisiplinan dalam melakukan segala hal terutama kewajiban kita kepada Allah SWT. Misalnya dengan melaksanakan shalat tepat waktu, dan melaksanakan shalat dhuhur berjamaah karena dengan hal-hal yang sederhana tersebut mereka akan terbiasa untuk tidak menunda waktu dan dapat memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebagaimana yang dikatakan oleh guru akidah akhlak tersebut Disini saya tidak hanya mengajarkan mereka bagaimana cara menutup aurat dengan benar, tetapi saya juga mengajarkan bagaimana cara menjadi seorang siswi yang baik tidak hanya kepada orang lain tetapi juga bagaimana mereka terhadap Tuhannya. Yaitu dengan cara mengajari mereka untuk shalat berjamaah, serta bagaimana cara mengatur waktu agar mereka dapat melaksanakan shalat tepat waktu dan tidak menyianyiakan waktu yang ada. Maka dari hal-hal sederhana tersebut siswi akan menjadi lebih disiplin. Implikasi Pembelajaran Akidah Akhlak dalam Menumbuhkan Minat Berbusana Muslimah siswi MTs Al-Khairaat Palapi Sadar akan kewajiban menjadi seorang Muslimah Menjadi seorang Muslimah kita memiliki beberapa kewajiban dan tanggung jawab salah satunya yaitu memakai Busana muslimah yang sesuai dengan syariat islam seperti yang terlihat pada Nabila siswi kelas IX MTs Al-Khairaat Palapi. Nabila telah konsisten dengan hijabnya di kehidupan sehari-hari, di lingkungan sekolah dan di luar sekolah, terbukti dari pakaian yang di kenkan Nabila saat di temui peneliti, ia memakai rok dan memakai baju yang panjang dan longgar juga mengenakan jilbab atau kerudung yang lebar hingga menutupi dada, karna menurutnya berbusana muslimah itu merupakan suatu kewajiban yang harus di lakukan. Menurutnya busana muslimah itu bukan sekedar menutupi aurat tetapi juga memiliki banyak manfaat seperti melindungi dari cuaca, juga dengan busana yang menutup aurat ia merasa lebih nyaman dan aman. Seperti yang diungkapka oleh Nabila dalam wawancara Ya, saya telah mengenakan jilbab dan telah menutup aurat karna itu merupakan perintah langsung dari Allah dan juga memiliki banyak fungsi dan juga manfaat seperti busana muslimah itu dapat melindungi kita dari kondisi panas maupun dingin, terlebih lagi saya merasakan nyaman dan aman memakainya, beda halnya dengan orang yang tidak berbusana muslimah dan memakai pakaian yang terbuka pasti akan mengundang perhatian laki-laki dan menurut pangamatan saya banyak kejadian yang tidak diinginkan terjadi kalau kita memakai pakaian yang terbuka. Berdasarkan hasil observasi dan penelitian yang penulis lakukan bahwa Siswi di MTs Al-Khairaat palapi sebagian besar sudah memakai jilbab baik di Sekolah maupun di luar sekolah yang terbukti dengan hasil wawancara dengan guru Akidah Akhlak “Alhamdulillah siswa di Mts Al Kharaat palapi ini menurut pengamatan saya sudah sekitar 70% memakai jilbab saat di luar sekolah” IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 Menjadikan guru sebagai contoh teladan Pada dasarnya perilaku yang dapat ditunjukan oleh siswa dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang guru. Dengan kata lain, guru memiliki pengaruh terhadap perubahan siswa. Untuk itulah, guru harus dapat menjadi contoh dan menjadi teladan bagi siswa terkhusus dalam membina akhlak dan berbusana muslimah yang baik. karena guru adalah representasi dari sekelompok orang pada suatu komunitas atau masyarakat yang diharapkan dapat menjadi teladan, yang dapat digugu dan ditiru. hal ini menjadikan siswi selalu menjaga akhlak dan selalu mempertahankan untuk berbusana muslimah dalam kehidupan sehari hari Dapat membedakan seperti apa berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat islam Di era modern seperti saat ini sangat penting untuk di ketahui seperti apa berbusana muslimah yang sesuai dengan syariat Islam, karna saat ini sudah bergagai macam trend busana muslim yang dapat kita lihat seperti banyak yang mengenakan jilbab tapi pada hakikatnya tidak menutup aurat karna mengenakan baju yang ketat dan celana yang ketat. Maka berdasarkan hal tersebut pembelajaran akidah akhlak sangatlah penting di ajarkan kepada siswa Khususnya pada tingkat MTs karna pada usia tersebut siswi memiliki rasa ingin tau yang cukup besar dan pada usia itu sangat penting ditanamkan akhlak dan busana muslimah. Berdasarkan hasil wawancara observasi serta triangulasi kepada siswi yang bernama Nur Rizki Amalia dapat dipahami bahawa ia telah memahami dengan baik dan mampu untuk menyesuaikan akhlak dan pakaian muslimah yang ia kenakan. Menurutnya, bagi kita yang mengenakan busana muslimah mungkin merasa memiliki tanggung jawab lebih terhadap busana yang kita kenakan sehingga secara tidak langsung perilaku kita menyesuaikan dengan apa yang kita kenakan, seperti yang ia katakan ketika wawancara berlangsung, menurutnya saya sudah mengaplikasikan Busana Muslimah, karna dengan busana itu terasa nyaman dan juga sebagai bentuk melaksanakan perintah Allah SWT, Menutup aurat itu pilihan, dan pilihan tersebut tergantung pada pemahaman wanita itu sendiri. Wanita diperintahkan menutup aurat karna memang wanita dituntut untuk menutup aurat dan itu sangat penting karna dengan aurat yang tertutup wanita akan sangat terjaga. jika kita yang sudah menggunakan pakaian syar’i malu dong ya kalo perilaku kita tidak sesuai dengan apa yang kita pakai mungkin kita bisa dijelek-jelek karna pakaiannya tidak sesuai dengan prilakunya dan kita sebagai orang islam memang harus berperilaku baik, berakhlak mulia seperti yang dicontohkan nabi Muhammad SAW selain Nur Rizki Amalia penulis juga mewawancarai tiga orang siswi yang telah memakai busana muslimah saat di luar sekolah yang sesuai dengan ajaran agama islam, terbukti dengan pakaian yang di gunakan saat wawancara, dua orang siswi memakai rok dan baju yang longgar juga memakai jilbab yang menutupi dada dan siswi yang satunya memakai celana panjang longgar dan memakai baju yang longgar, juga memakai jilbab yang menutupi dada. Menurut mereka, “iya, saya tau bagaimana memakai jilbab yang baik dan juga tidak” Siswi lainnya juga berkata ”saya juga sama dengannya, saya tau dan saya selalu memakai jilbab kalau keluar rumah”, sama halnya dengan temannya Yulinar menjelaskan bahwa alhamdulillah saya sudah tau bagaimana memakai jilbab yang baik, saya pernah melihat teman saya yang memakai jilbab tapi memakai baju yang lengan pendek menurut saya itu salah dan tidak sesuai dengan apa yang di ajarkan guru agama di sekolah maka saya menegur teman saya dan mengajari bagaimana memakai jilbab yang seharusnya. Siswi Menjadi jera dan konsisten dalam mengenakan busana Muslimah Peraturan sekolah dan peraturan guru saat mengajar memanglah sangat penting dan mendukung terhadap akhlak siswa termasuk dalam berbusana muslimah yang sesuai dengan ajaran agama Islam selain dari pemberian materi Akidah Akhlak dari guru juga harus dibarengi aturan-aturan yang dibuat agar siswi terbiasa mengaplikasi kannya dalam kehidupan sehari-hari dan bisa konsisten berbusana muslimah, seperti yang di paparkan oleh Mardila yaitu saya sudah merasakan perbedaannya ketika saya yang dulunya belum menggunakan hijab dengan sekarang yang sudah menggunakan hijab. Selain dari pembelajaran akidah akhlak juga karna aturan yang di berikan oleh sekolah perbedaannya memang sangatlah luar biasa, dan awalnya saya menggunakan hijab memang masih buka tutup sih sebenanrnya dan karena ada peraturan dari sekolah yang memang mewajibkan IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 untuk menggunakan hijab maka saya berusaha untuk memakai jilbab secara konsisten tanpa buka tutup lagi dan Alhamdulillah sekarang saya bisa mempertahankannya. Menurut Mardila dia sangat merasakan perbedaannya ketika yang dulunya belum menggunakan jilbab dan berbusana muslimah dan sekarang telah menggunakannya dan konsisten memakainya, benar halnya yang dikatakan oleh oleh Mardila terbukti saat peneliti mewawancarai ibu Mardila yaitu ibu Wati yang menjelaskan bahwa memang sejak adanya peraturan sekolah Mardila sudah mulai konsisten memakai jilbab dan berbusana muslimah yang awalnya dia kadang memakai jilbab saat keluar sekolah kadang juga tidak, memang sangat penting adanya peraturan sekolah tersebut agar anak yang awalnya ragu untuk mengenakan jilbab akhirnya bisa konsisten untuk memakai jilbab dan berbusana muslimah. Memang sangat penting bagi setiap sekolah untuk membuat aturan-aturan untuk peserta didiknya terlebih lagi di MTs sekolah yang berbasis agama islam memang harus membuat aturan-aturan seperti kewajibab memakai busana muslimah saat berada di luar sekolah agar siswi tetap konsisten memakainya dan akhirnya akan tahu manfaat menggunakan busana muslimah. Siswi menjadi tepat waktu dalam melaksanakan shalat dan dapat menghargai waktu yang ada Pembelajaran akidah akhlak mengenai pentingnya melaksanakan shalat ini ternyata membuat siswi menjadi takut untuk meninggalkan shalat karena mereka telah tahu mengapa shalat itu sangat penting di laksanakan. Selain dari itu mereka juga belajar untuk lebih menghargai waktu yang ada dengan cara tidak terlambat datang ke sekolah, aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah, dan lain sebagainya. Seperti yang sudah di jelaskan oleh guru akidah akhlak bahwa Dalam pembelajaran akidah akhlak ini siswi dapat memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Terbukti, karena mereka menjadi tepat lebih waktu dalam melaksanakan shalat dan setelah pembelajaran selesai siswi si sisni melaksanakan shalat dhuhur berjamaah dan menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan sekolah seperti mengikuti lomba-lomba antar sekolah, ekstrakulikuler dan lain sebagainya. Dalam mendidik siswi, guru akidah akhlak juga memiliki hambatan dalam mengajar dan mendidik siswi yaitu tidak adanya timbal balik dari orang tua siswi dalam medidik anak untuk mengenakan busana muslimah seperti hasil wawancara berikut dalam mendidik anak pasti ada saja hambatan yang di temukan, seperti dalam mengajarkan berbusana muslimah ini, walaupun kita sebagai guru sudah mengajarkan dan menanamkan apa itu aurat, pakaian muslimah, dan mewajibkan berbusana muslimah diluar sekolah, tapi jika orang tuanya tidak menegur dan tidak menyuruh anaknya berpakaian muslimah anaknya pun tidak akan peduli untuk berpakaian muslimah walaupun sudah mengetahui keutamaannya, ya saya rasa hanya itu saja hambatan dalam menerapkan busana muslimah ini. Dari hasil wawancara tersebut hambatan yang didapatkan oleh guru Akidah Akhlak yaitu tidak adanya timbal balik dari sebagian orang tua siswa, selain guru orang tua memang sangat berperan penting dalam membina akhlak anaknya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis laksanakan di MTs Al-Khairaat Palapi memang sangat penting adanya pembelajaran akidah akhlak karna didalam Pembelajaran akidah akhlak diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada Siswi agar mau menghayati dan mengamalkan ajaran Agama Islam termasuk dalam menumbuhkan minat berbusana muslimah dilur sekolah. Dalam hal ini pentingnya guru pembelajaran akidah akhlak. Karena peran guru bukan hanya sekedar mengajar tetapi senantiasa mendidik siswi dengan cara mengarahkan, membimbing, dan membina akhlak siswi termasuk dalam berbusana muslimah diluar sekolah. SARAN Diharapkan kepada lembaga pendidikan yang bersangkutan MTs Al Khairaat Palapi agar lebih dapat menciptakan suasana yang dapat mendukung tumbuhnya minat belajar yang dapat mempengaruhi perubahan berbusana siswa. Kepada guru sebagai pendidik yang langsung berinteraksi dengan anak didik diharapkan dalam proses belajar mengajar sebaiknya, guru terus berupaya maksimal dalam meningkatkan efektifitas pengajarannya, dan juga terus memberi motivasi IQRA Jurnal Ilmu Kependidikan dan Keislaman ISSN 0216-4949 Print ISSN 2615-4870 Online Artikel 5 Volume 15, Nomor 02, Juli 2020 pada siswa agar menyukai pelajaran Aqidah Akhlaq materi berbusana yang baik dan benar. Karena dengan adanya itu akan membantu dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran yang ditandai dengan adanya perubahan terhadap cara berbusana siswa. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih diberikan kepada semua pihak yang membantu dalam pelaksanaan penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Chrisnawati D, Sri MA. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap Pakaian. J Spirits. 2011;21. 2. Lutvia L. GAYA BERBUSANA" ABG" DEWASA INI. Wacana Seni Rupa Maret 2001. 2001;21. 3. Ihsan G. Peran mata pelajaran akidah akhlak dalam pembentukan akhlak peserta didik di mts khazanah kebajikan Ciputat Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2017; 4. ROFIK K. PERANAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MEMBENTUK AKHLAKUL KARIMAH SISWA DI MTS MA’ARIF NU GARUM BLITAR. 2019; 5. Samae MH. PENDIDIKAN AKHLAK PADA PENDIDIKAN NON FORMAL STUDI KASUS KOMUNITAS MAHASISWA THAILAND DI SURAKARTA. Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2008. 6. Hardianti H. Pengaruh Hasil Pembelajaran Aqidah Akhlak Terhadap Etika Berbusana Muslimah di Luar Sekolah MTs. DDI Taqwa Parepare Studi di MTs. DDI Taqwa Parepare. IAIN Parepare; 2020. 7. Rukin SP. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia; 2019. 8. Anggito A, Setiawan J. Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak Jejak Publisher; 2018. 9. Arifuddin A. Pakaian Muslimah dalam Perspektif Hadis dan Hukum Islam. DIKTUM J Syariah dan Huk. 2019;17165–86. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this ArifuddinSetiap manusia yang memiliki akal sehat dan sempurna selalu ingin berpenampilan baik, baik itu secara Islami maupun secara norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat pada umumnya. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama Islam hendaknya memahami bagaimana cara berpakaian yang sopan dan baik menurut ajarannya. Namun, dewasa ini , masih banyak kita temukan muslimah berpakaian tidak sesuai dengan aturan dan ajaran dalam agama Islam. Kebiasaan berpakaian yang baik harus ditanamkan sejak dini agar para muslimah terbiasa dan menjadikan aturan berpakaian Islami memudaya di masyarakat. Fokus dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui tentang tata cara dan adab seorang muslimah dalam berpakaian menurut syariat Islam. Dari penelitian ini ditarik kesimpulan bahwa Pakaian muslimah perspektif hadis nabi adalah pakaian tersebut menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan, tidak ketat dan tipis, tidak menyerupai pakaian laki-laki dan tidak berlebih-lebihan sehingga mengundang perhatian dan menimbulkan Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap PakaianD ChrisnawatiM A SriChrisnawati D, Sri MA. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumtif Remaja Terhadap Pakaian. J Spirits. 2011;21.ABG" DEWASA INI. Wacana Seni Rupa MaretL LutviaGayaBerbusanaLutvia L. GAYA BERBUSANA" ABG" DEWASA INI. Wacana Seni Rupa Maret 2001. 2001;21.Peran mata pelajaran akidah akhlak dalam pembentukan akhlak peserta didik di mts khazanah kebajikan Ciputat Tangerang SelatanG IhsanIhsan G. Peran mata pelajaran akidah akhlak dalam pembentukan akhlak peserta didik di mts khazanah kebajikan Ciputat Tangerang Selatan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, 2017;Yayasan Ahmar Cendekia IndonesiaS P RukinMetodologi PenelitianKualitatifRukin SP. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yayasan Ahmar Cendekia Indonesia; AnggitoJ SetiawanMetodologi Penelitian KualitatifJejakAnggito A, Setiawan J. Metodologi penelitian kualitatif. CV Jejak Jejak Publisher; 2018.
Khatimah Sebagai orang yang beriman, seharusnya kita mengambil aturan Islam ini. Tidak memandang kemanfaatan yang diperoleh pihak mana saja karena menjalankan perintah Allah Swt. adalah kewajiban, sedangkan menyalahi-Nya merupakan bentuk kemungkaran. Pengelolaan SDA memerlukan keberanian, ketegasan, keilmuan, dan biaya.
JAKARTA – Dalam ajaran Islam, setelah seseorang meninggal dunia, dia akan mengalami kehidupan di alam kubur sebelum terjadi kebangkitan pada Hari Kiamat. Tentang kehidupan para nabi dalam alam kubur, ada beberapa hadits yang memberikan beberapa informasi tentang hal tersebut. Dalam hadits-hadits yang diriwayatkan disebutkan bahwa nabi hidup dengan keadaan yang berbeda di alam kubur. Ia mendapatkan kenikmatan dan keberkahan dari Allah SWT, serta diberikan kemuliaan dan kedudukan yang tinggi. Begitu juga dengan kehidupan para syuhada di alam kubur. Berikut salah satu hadits yang menjelaskan tentang kehidupan para nabi di alam kubur عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اْلأَنْبِيَاءُ أَحْيَاءٌ فِى قُبُوْرِهِمْ يُصَلُّوْنَ "Diriwayatkan dari Anas bahwa Rasulullah SAW bersada Para nabi hidup di kuburannya, mereka melakukan sholat." HR al-Baihaqi dalam Hayat al-Anbiya' fi Quburihim I/72 dan Abu Ya'la No 3425. Terkait status hadits ini para ulama ahli hadits menilai sahih, seperti al-Hafidz Ibnu Hajar. Sedangkan khusus kehidupan orang yang mati dalam peperangan membela agama Allah ST atau para syuhada dijelaskan dalam Alquran sebanyak dua kali, yaitu وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌ ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ Artinya “Dan janganlah kamu mengatakan orang-orang yang terbunuh di jalan Allah mereka telah mati. Sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” QS al-Baqarah ayat 154. وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِيْنَ قُتِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتًا ۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُوْنَۙ Artinya “Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Tuhannya mendapat rezeki.” QS Ali Imran 169. Namun, penting untuk dicatat bahwa rincian tentang kehidupan nabi di alam kubur bukanlah bagian dari pokok ajaran Islam. Kehidupan di alam kubur adalah bagian dari kepercayaan yang bersifat metafisik dan tidak dapat diketahui secara pasti kebenarannya dalam dunia ini. Baca juga Terpikat Islam Sejak Belia, Mualaf Adrianus Jawaban Atas Keraguan Saya Selama Ini Dalam Islam, fokus utama adalah pada kehidupan di dunia ini dan persiapan untuk kehidupan di akhirat. Oleh karena itu, umat Islam lebih dianjurkan untuk berpegang pada ajaran Islam yang diajarkan Nabi Muhammad SAW selama hidupnya di dunia, seperti menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya, beribadah dengan sungguh-sungguh, dan memperbaiki akhlak dan hubungan dengan sesama manusia. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Salahsatu perbedaan sistem Islam dengan sistem Kapitalis adalah bahwa sistem Kapitalis memandang persoalan sosial dan rumah tangga dianggap sebagai masalah ekonomi, sedangkan sistem Islam masalah-masalah di atas dibahas tersendiri dalam hukum-hukum seputar interaksi pria-wanita (nizhâm al-ijtima'iyyah).Misalnya dalam sistem kapitalisme tidak ada istilah zina jika laki-laki dan perempuan
Bagaimana hubungan busana muslimah dengan akhlak?1. Bagaimana hubungan busana muslimah dengan akhlak?2. Mengapa berbusana muslim/muslimah bukan jaminan kalau orang tersebut berakhlak mulia ? jelaskan ! 3. busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran 4. buatlah puisi tentang busana muslimah5. manfaat berbusana muslim/muslimah6. akhlak buruk sebagai seorang muslimah7. busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran8. Ayat al'quran dan hadis yang pendek yang berhubungan dengan perintah berbusana muslim dan muslimah 9. Apa yang ketahui tentang hijab dan busana muslimah 10. Bagaimana caranya dapat membiasakan diri busana muslimah11. hikmah berbusana muslim/muslimah ❓12. apakah busana muslim dan muslimah itu sama ?13. Lebih baik tidak berbusana muslimah, tetapi berperilaku sopan daripada berbusana muslimah, tetapi sering melakukan perbuatan maksiat. Benarkah pendapat diatas? Jelaskan!14. busana muslimah juga sering disebut...15. apa yang dimaksud busana muslimah16. apa yang dimaksud busana muslimah17. Seorang muslimah yang mengenakan busana muslimah berarti ia telah memproklamasikandiri sebagai mahlkuk18. makna busana muslim dan muslimah19. Apakah hukum menutup aurat atau berbusana muslimah bagi bagi perempuan muslimah 20. Ada seorang muslimah yang menutup aurat dengan berjilbab tetapi akhlak buruk , dan ada juga muslimah yang tidak berjilbab tetapi akhlak baik . Dari kasus tersebut mana yang lebih baik menurutmu ! 1. Bagaimana hubungan busana muslimah dengan akhlak?Busana muslimah berpengaruh terhadap akhlak seorang muslimah. Karena seseorang yang berbusana muslimah akan selalu menjaga diri untuk melakukan perbuatan yang termasuk perilaku terpuji atau akhlak mahmudah. Pakaian atau busana muslimah menjadi salah satu hal yang mencegah seseorang untuk melakukan perbuatan yang termasuk perilaku tercela atau akhlak mazmumahPembahasan Pakaian yang bagus bagi seorang muslimah adalah pakaian yang menutup seluruh aurat seorang muslimah, tidak menyerupai pakaian orang non mulim dan pakaian yang tidak menyerupai pakaian muslim orang laki-laki beragama islam. Pakaian menjadi penjaga kehormatan seorang muslimah. Pelajari lebih lanjutMateri tentang pakaian merupakan salah satu simbol umat islam, di link tentang pakiaan yang menutup aurat meningkatkan ketaqwaaan, di link tentang tujuan diperintahkan memakai jilbab bagi wanita,di link tentang hikmah yang didapat jika berpakaian sesuai dengan syari'at islam, di link tentang dalil naqli yang berkaitan dengan perintah mengenakan busana muslim dn muslimah atau perintah menutup aurat, di link jawaban Kelas XMata pelajaran Agama islam Bab Menjaga Martabat Manusia dengan Menjauhi Pergaulan Bebas dan Zina Kode soal kunci Pakaian, syari'at islam, manfaat, hikmah, aurat, aurat perempuan, akhlak, laki-laki 2. Mengapa berbusana muslim/muslimah bukan jaminan kalau orang tersebut berakhlak mulia ? jelaskan ! Jawabantidak,orang yg berakhlak mulia pasti dia akan mengenakan baju muslim/muslimahPenjelasan semangat belajar kakak 3. busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran islamjadiin jawaban terbaik yadengan ajaran muslim. 4. buatlah puisi tentang busana muslimahJawabanjilibaokupenutuo rambut yang indahku berupa kewajiban seorang wanita muslim warna bewarna 5. manfaat berbusana muslim/muslimah agar menutup aurat dan akan mendapatkan pahalamaaf kalu salahuntuk menutup auratinsya allah betul 6. akhlak buruk sebagai seorang muslimahJawabandengki iri musrikmunafiksombongberbohong JawabanMencuri, mengambil barang yang bukan milik nya Bermabuk mabuk kanMaaf kalok salah 7. busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran agama islam......................agama islam.......... 8. Ayat al'quran dan hadis yang pendek yang berhubungan dengan perintah berbusana muslim dan muslimah Pakaian yang dikenakan oleh seorang hamba memiliki nilai ibadah di sisi Allah Ta’ala. Dia dan Rasul-Nya telah menetapkan kaidah umum dalam berpakaian, yang intinya adalah menutup aurat seorang hamba. Melalui cara berpakaian, sesungguhnya Allah berkehendak memuliakan manusia sebagai makhluk yang mulia dan sebagai identitas keislaman Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 26يَا بَنِي آدَمَ قَدْ أَنْزَلْنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُوَارِي سَوْآتِكُمْ وَرِيشًا وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَلِكَ خَيْرٌ ذَلِكَ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكَّرُونَ“Wahai anak cucu Adam! Sesungguhnya telah Kamiturunkan kepada kalian pakaianuntuk menutup aurat kalian dan perhiasan bagi kalian. Tetapipakaian takwa, itulah yang lebih baik. Demikianlah sebagian tanda-tanda kekuasaan Allah. Mudah-mudahan mereka ingat.”Fungsi utama pakaian adalah untuk menutupi aurat, yaitu bagian tubuh yang tidak boleh dilihat oleh orang lain kecuali yang dihalalkan dalam agama. Dandianjurkan untuk berpakaian terbaik yang dimilikinya dengan tidak Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnyaعَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لاَ يَنْظُرُ الرَّجُلُ إِلَى عَوْرَةِ الرَّجُلِ وَلاَ الْمَرْأَةُ إِلَى عَوْرَةِ الْمَرْأَةِ وَلاَ يُفْضِى الرَّجُلُ إِلَى الرَّجُلِ فِى ثَوْبٍ وَاحِدٍ وَلاَ تُفْضِى الْمَرْأَةُ إِلَى الْمَرْأَةِ فِى الثَّوْبِ الْوَاحِدِ »Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiallahu anhu bahwa Rasulallah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Seorang laki-laki tidak boleh melihat aurat laki-laki lain, dan begitu juga seorangperempuan tidak boleh melihat aurat perempuan lain, dan tidak boleh seorang laki-laki bercampur dengan laki-laki lain dalam satu pakaian, dan begitu juga perempuan dengan perempuan lain bercampur dalam satu pakaian.” HR. MuslimAllah Ta’ala berfirman dalam al-Qur’an surat al-A’raf ayat 31يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaian kalian yang indah padasetiap kalian ke masjid Tempat ibadah dan makanlah serta minumlah oleh kalian dan jangan pula kalian Allah tidak suka akan orang-orang yang berlebih-lebihan.” 9. Apa yang ketahui tentang hijab dan busana muslimah Penjelasanhijab adalah kain panjang yang menutupi busana muslimah adalah baju atau gamis yang menutup aurat. 10. Bagaimana caranya dapat membiasakan diri busana muslimah selalu memakai baju / busana muslimah maaf kalau salahCara yang pertama kita harus meneguhkan hati dan pikiran kita untuk berhijrah setelah itu kita kenakan busana muslim setial hati tanpa malu dan mengabaikan beberapa ejekan dari orang yang aneh dengan apa yang kita kenakan terakhir percaya diri dengan apa yang kita lakukan 11. hikmah berbusana muslim/muslimah ❓JawabanHikmah memakai pakaian muslim muslimah atau tertutup PenjelasanHikmahnya 1. Insyaalloh terhindar dari maksiat 2. Menutup aurot sesuai dengan ajaran Islam 3. Mendapatkan pahala 4. Menjaga kehormatan,kesucianSemoga membantu! Jawaban kita adalah orang indah di kita sadar bahwa Islam itu di anjurkan oleh nabi bahwa wanita itu Bismillah..semoga bermanfaat dan bisa membantu 12. apakah busana muslim dan muslimah itu sama ? muslim untuk laki laki dan muslimah untuk perempuanbeda, muslim itu biasa saja bisa jilbab pendek. muslimah cenderung jilbab besar 13. Lebih baik tidak berbusana muslimah, tetapi berperilaku sopan daripada berbusana muslimah, tetapi sering melakukan perbuatan maksiat. Benarkah pendapat diatas? Jelaskan!Jawabanlebih baik berbusana muslimah dan berperilaku sopan dan tdk melakukan perbuatan maksiat 14. busana muslimah juga sering disebut...JawabanBusana muslimBusana muslimBusan dengan arti pakaianBusana muslimBusan dengan arti pakaianMuslim dengan arti syariat islam bila kita gabungkan semua maka busana muslim ituu ada pakaian syariat islamJawaban pakaian muslim / baju muslimPenjelasan busana muslim yaitu busana yang sesuai dengan syariat islam 15. apa yang dimaksud busana muslimah Busana muslimah adalah busana yang sesuai dengan ajaran Islam, dan pengguna gaun tersebut mencerminkan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya dalam tata cara berbusana. Busana muslimah bukan hanya sekedar symbol, melainkan dengan mengenakannya, berarti seorang perempuan telah memproklamirkan kepada makhluk Allah akan keyakinan, pandangannya terhadap dunia, dan jalan hidup yang ia tempuh, dimana semua itu didasarkan pada keyakinan mendalam terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan muslimah adalah busana yang sesuai ajaran islam dan pengguna gaun tersebut mencermintan seorang muslimah yang taat atas ajaran agamanya alam tata cara berbusana. 16. apa yang dimaksud busana muslimah pakaian untuk orang orang muslimahbusana muslimah yaitu busana yang di rancang oleh penjahit di buat untuk melengkapi keindahan busana di lengkapi oleh kerudung . biasanya busana muslimah ini digunakan oleh para ibu² atau wanita untuk acara pertemuan 17. Seorang muslimah yang mengenakan busana muslimah berarti ia telah memproklamasikandiri sebagai mahlkukJawabanhidup yg bertakwa kepada Tuhan nya sendiri atau Allahmaaf kalau jawabannya salah 18. makna busana muslim dan muslimah menutup kita sebagai umat islam yang menjaga pandangan lain kita dari dosakalau menurut saya makna baju muslim dan muslimah itu selain menutupi aurat tapi itu juga bisa menjaga image yang memakai baju tsb. coba bayangin org yg memakai pakaian seksi pasti org yg mau bertindak jahat kan ga sungkan,ttp kalau kalau memakai pakaian muslim dan muslimah kan org yg mau bertindak jahat juga berfikir terlebih dahulu. ada yang bilang pakai busana muslim dan muslimah itu norak, padahal kan skrg pakaian muslim dan muslimah udh bnyk fashion nya jdi tidak ketinggalan jmn 19. Apakah hukum menutup aurat atau berbusana muslimah bagi bagi perempuan muslimah hukum menutup aurat atau berbusana muslimah bagi bagi perempuan muslimah 1. Al-Ahzab ayat 59 2. An-Nur ayat 31 20. Ada seorang muslimah yang menutup aurat dengan berjilbab tetapi akhlak buruk , dan ada juga muslimah yang tidak berjilbab tetapi akhlak baik . Dari kasus tersebut mana yang lebih baik menurutmu !Jawabantidak berjilbab tapi akhlaknya baikPenjelasankayaknya v